Cara Khofifah Berantas Sampah Popok di Jawa Timur

  • Whatsapp
Gubernur Jatim Berikan Sambutan Pada Acara Bersih Sungai Dalam Rangka Adopsi Sungai Brantas Tahun 2019 Dinas Lingkungan Hidup di Lap. MKP Taman Brantas Indah Mojokerto

Lakukan Gerakan Bersih Sungai Hingga Ajak Berinovasi Kreasikan Sampah Popok Jadi Pundi Penghasil Rupiah

SURABAYA, beritalima.com | Gubernur Jawa Timur Khofifah mengapresiasi produk kreasi handycraft karya Sahabat Lingkungan, kelompok masyarakat Mojokerto, yang berhasil menyulap pekerjaan rumah (PR) sampah menjadi pundi penghasil rupiah (RP).

Pasalnya, kelompok masyarakat yang digawangi oleh Satrijo Wiweko tersebut berhasil mengolah dan mengkreasikan sejumlah item sampah yang merupakan PR bersama menjadi pundi pundi rupiah atau RP.

Misalnya saja popok yang diolah menjadi kompos, kemudian popok yang dikreasikan menjadi vas bunga bernilai jual. Vas bunga oleh mereka dibuat dari popok bayi yang dibersihkan dan juga diberi campuran semen dan sejumlah bahan lain untuk kemudian dikeringkan dan diwarna.

“Ini keren sekali, apa yang menjadi PR bagi bangsa kita di tangan beliau bisa jadi Rp,” kata Khofifah sembari meninjau aneka hasil kreasi berbahan sampah yang dipamerkan dalam rangkaian kegiatan Gerakan Bersih Sungai bersama Gubernur Jawa Timur dalam rangka adopsi sungai Brantas di Lapangan MKP Taman Brantas Indah Mojokerto, Minggu (3/11/2019).

Di tempat yang sama, bahkan juga dipamerkan kreasi handycraft dari sampah yang disulap menjadi tas, ransel, pot, tatakan meja, dan juga aneka bahan yang lain.

“Saya mengapresiasi beliau, Pak Satrijo yang punya pradigma dari PR menjadi RP. Dari demontrasi menjadi demokreasi. Sampah yang jadi PR bangsa dan dunia, harus dimulai mengatasi dengan kerja kreatif dan menularkan pada yang lain,” kata Khofifah.

Ada banyak ibu PKK, ibu rumah tangga yang bisa memaksimalkan potensinya untuk menciptakan kreasi yang mendatangkan manfaatkan ekonomi dan lingkungan.

Menurut mantan Menteri Sosial RI ini, apa yang dilakukan oleh para punggawa Sahabat Lingkungan ‘nyambung’ dengan kegiatan Gerakan Bersih Sungai yang dilakukan sebelum peninjauan stan kreasi pengolahan sampah tersebut.

Khofifah bersama Wali Kota Mojokerto, Plt Bupati Mokokerto, BBWS, Jasa Tirta dan juga stakeholder terkait menyusuri sungai brantas untuk melakukan gerakan pemberantasan sampah.

Salah satu yang disasar adalah sampah popok yang masih sering dibuang ke sungai oleh warga masyarakat. Juga sampai plastik yang juga menjadi permaaalahan kebersihan sungai.

“Kita telah memberikan dropbox khusus popok, di sejumlah daerah . Kalau ada yang mau memanfaatkan popok untuk industri handycraft atau menjadi kompos itu sangat bisa dan keren sekali. Tinggal koneksitas, dimana sentra-sentra dropbox yang mereka bisa akses agar kontainer yang isinya popok bisa dimanfaatkan. Supaya PR bisa jadi RP,” tegas Khofifah.

Selain untuk handycrat, ataupun kompos, menurutnya popok juga bisa didaur ulang untuk dijadikan media tanam hidroponik. Pasalnya, hidroponik kini sudah menjadi tren yang digemari masyarakat perkotaan.

Karenanya, jika bisa dikembangkan, maka dropbox yang sudah disebar bisa kembali dimanfaatkan menjadi produk hasil olahan yang memiliki nilai guna dan manfaat.

“Inilah yang kita sebut Belanova, Belanja Inovasi. Suatu inovasi yang memberikan manfaat baru. Kalau PR jadi RP ini kan out of the box . Dan menimbulkan orang jadi penasaran setelah itu kita dorong mencoba dengan pendampingan dan akses sampai sukses,” ucapnya.

Selain itu dalam kegiatan Gerakan Bersih Sungai Brantas pagi ini juga dilakukan tebar benih ikan ke sepanjang Sungai Brantas. Seperti ikan wader pari, ikan nilem, juga ikan sengkaring. Khofifah menebar benih sebanyak 50 ribu ekor ikan tersebut langsung ke sungai Brantas darj atas perahu saat susur sungai dilakukan.

“Dan yang tak ketinggalan partnership ini sangat penting. Hari ini ada, jasa tirta, BBWS, Pemkab Mojokerto, dunia usaha dan industri , Pemkot Mojokerto dan relawan sampai siswa. Makin sering kegiatan ini dihelat makin bagus. Karena tadi kita juga menanam pohon trembesi. Jangan hanya ditanam saja, tapi harus juga dirawat,” pungkas Khofifah.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *