SURABAYA, beritalima.com | PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023 di kantornya, Rabu (7/2/2024). RUPS ini dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemegang saham pengendali, beserta seluruh dewan komisaris dan direksi Bank Jatim.
Khofifah mengatakan, Bank Jatim sebagai BUMD tentu memainkan peranan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Melalui pembiayaan dan dukungan finansial, Bank Jatim telah mendorong sektor-sektor utama dalam perekonomian termasuk di antaranya mendukung pengembangan UMKM di Jawa Timur.
Menurutnya, satu bentuk dukungan lain Bank Jatim terhadap UMKM adalah melalui program percepatan dana bergulir atau dagulir, yang mana sampai Desember 2023 jumlah dagulir yang telah disalurkan mencapai Rp 475,97 miliar untuk 12.525 debitur. Dan, Bank Jatim juga turut berkontribusi terhadap para pelaku usaha ultra mikro.
Khofifah menuturkan, tahun 2024 adalah tahun politik bagi banyak negara. Disebutkan, ketidakpastian kebijakan ekonomi akan meningkat menjadi 13 persen lebih tinggi pada bulan sebelum dan sesudah pemilu. Ketidakpastian itu meningkat karena ada polarisasi pandangan hingga sikap wait and see para investor.
Terlepas dari ketidakpastian tersebut, Khofifah menekankan para pelaku industri perbankan harus mampu melakukan assesment terhadap dinamika yang terjadi. Termasuk di antaranya assessment ulang terhadap potensi resiko yang menyertai dinamika tersebut. Misalnya resiko kredit, resiko pasar, dan resiko likuiditas.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, di tengah dinamisnya kondisi perekonomian nasional dan regional, Bank Jatim mampu membukukan kinerja keuangan di Tahun Buku 2023 dengan sangat baik. Total asetnya kini mencapai Rp 103,85 triliun atau tumbuh 0,80% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY), dan laba bersih tercatat Rp 1,47 triliun.
”Ekspansi kredit yang kami berikan berada di angka Rp 54,76 triliun atau naik 18,54% (YoY). Angka penyaluran kredit tersebut tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 10,3%,” tegasnya.
Adapun komposisi penyaluran kredit Bank Jatim, yaitu kredit konsumtif sebesar Rp 31,2 triliun atau meningkat 8,91% (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp 23,5 triliun atau tumbuh eksponensial 34,28% (YoY).
Hasil tersebut sangat signifikan terhadap pertumbuhan kredit, utamanya dalam hal kredit produktif.
Kondisi ini merupakan kesuksesan Bank Jatim dalam melakukan implementasi strategi segmentasi, modernisasi bisnis model, penentuan target dan monitoring yang terukur, serta pola shifting terhadap tenaga Account Officer.
Di sisi lain, kredit konsumtif sebagai captive market Bank Jatim juga masih memiliki potensi melalui momen seperti Penerimaan ASN baru, kenaikan gaji berkala ASN, penerimaan sekolah, liburan dan lain-lain.
Lebih lanjut, penyaluran kredit produktif Perseroan yang ditinjau dari segi ekonomi dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Diantaranya perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 7,15 triliun, konstruksi sebesar Rp 3,79 triliun, industri pengolahan sebesar Rp 3,10 triliun, pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp 2,55 triliun.
Selain itu, perantara keuangan Rp 2 triliun, jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Rp 1,8 triliun, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp 429 miliar, serta lain-lain Rp 1,1 triliun.
”Hal ini sesuai misi Bank Jatim yaitu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui penyaluran kredit kepada usaha produktif yang berkelanjutan dan memberikan multiplier effect,” imbuh Busrul.
Sepanjang tahun 2023, Bank Jatim juga senantiasa beradaptasi dengan kondisi perkembangan yang ada. Salah satunya melalui layanan berbasis digitalisasi yang telah terimplementasikan di seluruh ekosistem Bank Jatim. Tentu saja hal ini mampu menjadi kekuatan perseroan yang merupakan mitra strategis bagi Pemerintah Daerah di Jawa Timur, UMKM, serta masyarakat.
Sepanjang 2023, pengguna JConnect Mobile sukses mencapai 641.266 user atau tumbuh 29% (YoY). Lalu untuk nominal transaksinya berada di angka Rp 42 triliun, naik 45% (YoY).
Selanjutnya, user JConnect IB Corporate berada di angka 8.319 atau naik 31% (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 11,7 triliun. Tidak hanya itu saja, jumlah Agen Jatim sepanjang 2023 juga tumbuh 76 persen (YoY) menjadi 8.066 dengan jumlah transaksi Rp 92,3 miliar.
Bank Jatim pun masih terus berinovasi guna mendukung digitalisasi keuangan pemerintah daerah. Salah satunya, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang akan memudahkan nasabah melakukan interaksi keuangan dengan layanan pemerintah daerah secara digital.
Perseroan juga telah melakukan penyeragaman serta integrasi sistem keuangan belanja daerah melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) di seluruh area Jawa Timur dan telah mengintegrasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di 595 Desa.
Bank Jatim juga telah mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 17,4 miliar yang terbagi pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial. Melalui CSR, emiten dengan kode BJTM ini berharap bisa ikut andil dalam upaya mendorong kemajuan, memberdayakan dan menciptakan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan ekonomi setempat.
Busrul juga mengungkapkan, untuk mendukung visi perseroan menjadi BPD No.1 di Indonesia, di tahun 2023 manajemen telah mencanangkan 5 Pilar Transformasi, yang terdiri dari Perubahan Struktur Organisasi, Transformasi Human Capital, Rule Making Rules, Perkembangan Digital Banking & Teknologi Informasi, dan Aksi Korporasi Penyertaan Modal.
Untuk tahun 2024 ini manajemen mencanangkan target total aset meningkat sebesar Rp117,29 triliun atau tumbuh 12,94% (YoY), penyaluran kredit meningkat sebesar Rp66,83 triliun atau tumbuh 22,04% (YoY), Penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp100,31 triliun atau tumbuh 28,28% (YoY), dan Laba Bersih meningkat sebesar Rp1,68 triliun atau tumbuh 14,33% (YoY).
Dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 ini Bank Jatim berhasil membagi dividen sebesar Rp 54,39 per lembar saham. Nilai tersebut naik dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 53,09 per lembar saham. Sehingga, secara keseluruhan total dividen yang dibagi kepada pemegang saham berada di angka Rp 816.692.940.679,98 atau sebesar 55,55% dari laba bersih.
Pembagian dividen yang selalu meningkat di setiap tahunnya, mampu menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.
Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 kali ini juga terdapat agenda perubahan susunan pengurus perseroan, yang diantaranya karena masa jabatan Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo telah berakhir.
Selain itu, Bank Jatim juga memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris Bank Jatim Alm. Suprajarto selaku Komisaris Utama dan Candra Fajri Ananda selaku Komisaris Independen. Kemudian, Bank Jatim mengangkat Umi Rodiyah sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jatim. (Gan)
Teks Foto: RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 Bank Jatim, Rabu (7/2/2024)