MADIUN, beritalima.com- Wakil Bupati Madiun, Jawa Timur, bersama beberapa Direktur RSUD wilayah Madiun melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam program pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, Selasa 15 Juni 2021.
Diantaranya dengan Direktur RSUD Caruban, RSUD Dolopo, RSUD Sogaten, RSUD Soedono Madiun.
Wakil Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto, mengatakan, dari waktu ke waktu semakin banyak temuan kasus HIV dan AIDS bermunculan di wilayah Kabupaten Madiun.
“Dari hasil pendampingan dan pemantauan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Madiun, saat ini kasus HIV dan AIDS sudah menyebar di 15 kecamatan se-Kabupaten Madiun,” terang H. Hari Wuryanto
Temuan kasus baru, lanjutnya, memang terjadi peningkatan secara signifikan setelah banyaknya layanan pemeriksaan HIV di Kabupaten Madiun.
“Ada lima besar kecamatan yang terbanyak kasus HIV AIDS. Yakni di Kecamatan Jiwan, Saradan, Pilangkenceng, Geger dan Dolopo,” jelasnya.
Penyebaran HIV/AIDS, paparnya, bukan hanya masalah kesehatan semata. Tapi juga dipengaruhi oleh perilaku manusia.
Untuk itu, Wabup merintahkan KPAD beserta OPD terkait dan Puskesmas untuk meningkatkan koordinasi.
“Rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya pemahaman akan norma-norma agama, kesehatan dan budaya masyarakat, menjadi salah satu pemicu semakin meluasnya penyebaran HIV/AIDS. Hal ini tentunya perlu adanya kerjasama hingga pemerintah paling bawah dengan membangun jejaring dan kaderisasi dan pelatihan,” tandasnya.
“Baik yang ditujukan kepada paramedis, institusi kesehatan maupun perangkat desa. Hal ini bertujuan agar program penanggulangan HIV/AIDS dan informasi tentang HIV/AIDS tersampaikan kepada masyarakat luas secara berkesinambungan,” pungkasnya. (Dibyo).
H. Hari Wuryanto (atas).