KEPULAUAN SULA,beritaLima,com – Sebanyak 11 Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Maluku yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Provinai Maluku Utara (Malut) terpaksa melaksanakan ujian secara daring di daerah asal. Langkah ini diambil untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Kepala Dinas Perikanan dan kelautan Kabupaten Kepuluan Sula, Adam Umasugi usai menggelar rapat bersama orang tua wali di ruang rapat Kantor Bupati mengatakan bahwa siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) yang mengikuti ujian secara online merupakan angkatan ke 2 asal Kepulauan Sula sejak dibuka tahun 2019, dimana angkatan pertama siswa asal Kabupaten Kepulauan Sula berjumlah 15 orang, sedangkan untuk angkatan ke 2 tahun 2020 berjumlah 19 orang, “ucap Adam
Lanjut Adam, Politeknik Perikanan Ambon sendiri mengalami peningkatan status dari sebelumnya Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM)
setingkat SMA dan saat ini sudah setara perguruan tinggi. Kemudian jumlah siswa tersebut merupakan anak pelaku usaha perikanan.
Jadi orang tuanya nelayan atau UKM Perikanan, di asramakan, biaya SPP gratis, ada tiga program studi, yakni perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan hasil perikanan dan karena pandemi Covid – 19 ini, siswa di kembalikan ke – rumah atau daerah asal untuk belajar secara online dan untuk Kepulauan Sula yang kembali ke daerah sebanyak 11 Orang, “tutur Adam.
Sementara itu, Penanggungjawab Akademik Politeknik KP Maluku, Jalaludin Kemhai mengungkapkan, salah satu program Kementerian KP Republik Indonesia di masa pandemi melalui Politeknik KP Maluku dan siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru Ambon adalah para guru dan dosen mengunjungi masing-masing siswa yang ada di 13 zona.
“Alhamdulillah, Sula merupakan Zona 10, dan kami ditugaskan untuk dapat mengecek kondisi dan kesehatan dari anak-anak kita di sini dan serta mengecek kondisi kesehatan taruna dan siswa pada saat pelaksanaan ujian akhir semester untuk taruna Politeknik KP Maluku.
“Ujian secara online untuk taruna Politeknik KP Maluku sudah selesai, lalu kemudian agenda untuk siswa SUPM ini adalah pembagian modul untuk mem-backup sistem pembelajaran daring,” terang Jalaludin. [DN]
