MADIUN, beritalima.com- Pendekar di Kota Madiun, Jawa Timur, sudah cukup dewasa. Buktinya, komitmen untuk tidak melaksanakan suroan karena masih adanya pandemi Covid-19, benar-benar dilaksanakan.
Bahkan Walikota Madiun, H. Maidi, sengaja turun ke lapangan mengecek langsung, Rabu (19/8) malam.
‘’Malam ini kita keliling, kita cek semua dan cukup berjalan baik. Makam-makam yang biasanya diziarahi sudah dijaga baik dari petugas maupun dari internal perguruan dan tidak ada yang melaksanakan ziarah sampai saat ini,’’ ucap H. Maidi.
Tak hanya walikota bersama Forpimda Kota Madiun, Dansat Brimob Polda Jatim, Danyon C Pelopor, Dandenpom V/1, dan Dansatpom Lanud Iswahjudi juga turut dalam patroli gabungan tersebut. Sejumlah lokasi dikunjungi. Di antaranya, makam tokoh dan pendiri perguruan, daerah perbatasan, hingga tempat-tempat yang dijadikan lokasi sarasehan dan doa bersama.
Walikota dan rombongan kali pertama menyambangi makam di komplek pemakaman Taman. Sejumlah personil dari TNI/Polri beserta internal dari perguruan sudah berjaga di sana. Pun, terdapat banner yang bertuliskan untuk tidak melaksanakan ziarah makam. Artinya, mereka yang berziarah diminta untuk kembali. Rombongan juga meninjau penjagaan di titik perbatasan. Salah satunya, di perbatasan utara. Taman Rejo Agung memang disiagakan sejumlah petugas.
‘’Kalau ada kejadian (Covid-19), jangan sampai para pendekar dikambinghitamkan. Makanya kita cek semua,’’ ungkapnya.
Walikota juga mengecek sarasehan dan doa bersama di lapangan Mojorejo. Hal itu diketahui dari pantauan CCTV. Pemerintah Kota Madiun memang memasang sembilan CCTV di titik-titik yang biasa digunakan kegiatan perguruan untuk memantau suroan kali ini.
Walikota mengapresiasi giat sarasehan dan doa bersama tersebut. Sebab, sudah menerapkan protokol kesehatan. Mulai pakai masker hingga jaga jarak. Kegiatan tingkat ranting memang diperbolehkan dengan tidak meninggalkan protokol kesehatan.
‘’Angapan orang luar kalau suroan mencekam kita jawab dengan hal-hal positif dan bermanfaat. Pendekar Madiun bukan seperti yang mereka bayangkan,’’ pungkasnya. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).