HUT RI di Rumah Cuklik, Agun: Kemerdekaan Yang Kita Rasakan Hasil Dari Perjuangan Pahlawan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Politisi senior, Agun Gunandjar Sudarsa meminta dan berharap seluruh anak bangsa Indonesia, selaku warga negara untuk mengingat kembali jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk memerdekan negeri tercinta ini dari genggaman para penjajah.

Kemerdekaan Indonesia, kata Agun kepada Beritalima.com, Kamis (19/8) siang, bukan pemberian tetapi hasil perjuangan para pahlawan yang mengorbankan tak hanya harta benda, juga jiwa raga. “Negeri ini merdeka dengan tetesan darah dan nyawa para pejuang,” kata dia.

Hal serupa juga disampaikan Agun ketika menjadi Pembina Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemedekaan RI ke-75 di Rumah Cuklik Oyag Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (17/8). Upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI kali ini diikuti ratusan anak asuh Rumah Cuklik dan warga sekitar.

“Kami meminta dan berharap terutama pada diri saya, sebagai warga di sebuah negara yang sudah 75 tahun merdeka, mari kita sama sama mengingat kembali jasa jasa pahlawan. Hidup yang kita nikmati hari ini karena jasa dari perjuangan pahlawan yang sudah gugur mendahului kita.”

Dan, sebab itu, kata anggota Komisi XI Fraksi Partai Golkar tersebut, tidak usah berfikir jauh-jauh tentang apa yang harus kita lakukan, tetapi kerjakanlah pada diri kita, di lingkungan, di rumah, apa yang sudah kita perbuat dan lakukan uuntuk mengisi kemerdekaan.

“Tidak lain, mengisi kemerdekaan itu untuk bangsa dan negara dengan kesehari harian memberikan kemerdekaan kepada anak, keluarga, lingkungan agar warga Indonesia,” kata wakil rakyat dari Dapil X Provinsi Jawa Barat tersebut.

Kita bisa merasakan, ungkap Agun, apa makna sesungguhnya dari kemerdekaan tersebut. Dan, janganlah sekali kali di negara yang sudah merdeka ini kita melakukan penganiayaan, penistaan, pelecehan terhadap siapapun mereka tanpa harus mengenal suku, agama, ras, golongan karena sesungguhnya umat manusia harus saling menghargai satu dengan yang lain.

“Mari lihat diri masing masing, apa di usia 75 tahun kemerdekaan ini kita sungguh-sungguh sebagai warga negara, sebagai pribadi di rumah sudah mampu mewjudkan kemerdekaan itu di tengah- tengah keluarga yang bebas dari ketergantungan.”

Siapapun kita, lanjut Agun, bisa hidup tanpa ketergantungan orang lain. “Kita bisa hidup tidak dengan cara mengemis tapi kita harus bisa hidup oleh diri kita sendiri.

Itulah makna kemerdekaan dan sebagai mana dasar negara kita yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. “Kita harus yakin bahwa Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa adalah segala-galanya sebagaimana janji Allah kepada kita semua akan kuberikan kemerdekaan dan kebahagiaan pada kalian semua umatku kalau kalian menjalankan memanfaatkan segala hal yang aku berikan,” jelas Agun.

Lebih jauh dikatakan, kita dan saudara-saundara diberi kaki, tangan, kepala, mata, hati dan pikiran. Jalankanlah, laksanakanlah janji Allah Tidak ada yang bohong dan janji Allah tidak ada yang palsu. Karena itu, yang membuat kita merdeka sangat sederhana, kerjakan dan manfaatkan apa yang sudah diberikan Allah Yang Maha Kuasa.

Anda dan juga saya diberikan waktu oleh Allah Yang Maha Kuasa anda di berikan waktu 24 jam sehari. Bila 24 jam itu digunakan untuk melakukan aktivitas positif, saudara bakal dapat kebahagiaan.

“Dan, saudara bakal mendapatkan musibah yang luar biasa kalau waktu yang diberikan itu hanya untuk adu ayam, main kartu dan hal hal negatif lainnya. Bila waktu itu dipakai tidur sepanjang waktu, celaka yang bakal saudara dapat tentu jauh dari rezeki. Bila saudara memberikan dan memanfaatkan tangan kaki hati dan pikiran sebaik- baiknya, janji Allah tidak pernah bohong.”

Kala kebahagiaan itu akan di dapatkan 75 tahun Indonesia merdeka, pertanyaannya kata Agun, apa kita sudah melaksanakan apa yang diperintahkan dan dijanjikan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kalau kita ingin merdeka sesungguhnya, jalankan semua perintah Allah, jauhi larangan, manfaatkan dan gunakan waktu yang ada sebaik baiknya pergunakan waktu yang ada untuk hal-hal positif.

“Karena itu, jadikan jati diri kita bersama bahwa tiada hari tanpa aktivitas bukan tanpa makna. Beban akan menjadi ringan jika semua perintah itu dikerjakan sebagai ibadah. Itu hanya bisa kalau di dada ada timbul 5 jari yang diawali jempol dan diakhiri jari kelingking,” demikian Agun Gunandjar Sudarsa.

Terkait dengan peringatan HUT Kemerdekaan kali ini, Rumah Cuklik tidak hanya sekadar menggelar Upcara Bendera tetapi juga berbagai lomba untuk anak-anak seperti makan kerupuk. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait