Cemburu Buta, Wanita Muda di Bondowoso Dianiaya Tetangganya

  • Whatsapp

BONDOWOSO, beritalima.com – Sumaidah Perempuan muda asal Desa Gunung Sari Maesan ini bernasib na’as karena diduga menjadi korban penganiayaan tetangganya sendiri. Wanita muda ini harus menerima cakaran serta jambakan tetangganya sendiri Mila karena terbakar api cemburu.

Kronologis kejadian menurut korban Sumaidah berawal saat pelaku meminta nomor HP salah satu temannya. Karena ia tidak kunjung memberikan nomor HP tersebut akhirnya korban disuruh datang ke rumah pelaku dan ibunya.

Karena dilanda cemburu, terduga Mila meminta nomor hp, dengan cara memaksa dan kasar kepada korban.

“Hanya karena saya tidak memberi nomor temen saya, temen saya yang dicemburui oleh Mila. Karena itu temen saya, jadinya Mila minta nomer ke saya,” jelas perempuan yang dipanggil Sum itu.

Mila sendiri lanjut dia, meminta nomor lewat WA, karena tak cepat diberikan Sum diminta ke rumahnya oleh pelaku.

“Saya tak mau sembarangan ngasih nomor.Setelah saya sampai kerumahnya, saya ditutupi pintu oleh ibunya, tapi gak dikunci pintunya. Setelah saya duduk, ibunya duduk juga lalu mila(anaknya) ini nampar saya, terus ibuknya ikut-ikut,” jelasnya.

Bahkan, jelas dia, ibuknya menjambak rambut Sumaidah berkali-kali. Pihaknya mengku dikroyok berdua oleh ibu dan anak tersebut. Namun masih beruntung, ada warga yang melerainya.

“Akibat pengeroyokan itu, saya mengalami luka di pipi, dan ada bekas kuku dipipi saya waktu saya dicakar,” jelasnya.

Atas kejadian itu, mengaku telah melakukan visum di Puskesmas Maesan. Bahkan pihaknya telah melaporkan perkara itu Polsek Maesan. “Kami punya bukti hasil visum,” sambungnya.

Sementara itu, terduga Mila saat dikonfirmasi tak memberi keterangan, bahwa saat kejadian dirinya mengantuk dan pusing kepala.

“Saya kan pusing, terus saya kesandung. Saya jatuh ke Sumaidah itu. Paling perkiraannya mau mukul, paling Sumaidah dalah paham ke saya,” akunya.

Sementara, ditanya soal luka lebam dan cakar di muka korban. Mila mengaku hendak memegang kepalanya yang pusing. Kemungkinan kata dia, tangannya kenak muka korban.

“Saya kan pusing, mungkin tangan saya kenak ke pipinya Sumaidah,” katanya saat dikonfirmasi.

Dia juga tak mengakui perihal orang tuanya yang menjambak. Menurutnya, itu bukan menjambak tapi melerai Sumaidah. Sementara ayahnya memegang dirinya. “Kan takut terjadi apa-apa,” paparnya.

Sementara Kapolsek Maesa, Slamet, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, membenarkan ada laporan, dugaan penganiayaan di Desa Gunung Sari Kecamatan Maesan.

“Memang benar ada paloran kepada kami dari salah satu warga Desa Gunung Sari. Saat ini kami masih melakuklan proses lidik,” terangnya.

Dia menjelaskan kejadian itu diduga kesalahpahaman. Namun demikian, Slamet mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, termasuk motif kejadian itu karena masih proses penyelidikan. (*/Rois)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *