SURABAYA, beritalima.com| Resepsi Penikahan Patimasang Mannagalli, putri dari Alm Bapak Indar Parawansa dan Ibu Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, dengan Fadhil Wirawan Putra dari Keluarga Bapak Priyanto adi Sasono dan Ibu Fauziah Mansur yang diselenggarakan di Convention Hall Mall Grand City, Surabaya, pada hari , Sabtu 29 Juni 2019 berjalan lancar dan tertib.
Ucapan karangan bunga dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta yang berjejer rapi di sepanjang jalan Kusuma Bangsa hingga halaman Convention Hall Grand City.
Tak ketinggalan pernikahan Ima dan Fadil yang berlangsung khidmat dan sukses itu juga mendapat ucapan spesial dari Ceo PT. Media Berita Lima (media beritalima.com).
“Atas nama Media beritalima.com kami ucapkan selamat dan semoga dalam mengarungi bahtera rumah tangga tentulah terkadang ada gesekan-gesekan dalam menjalani kehidupan dalam berumah tangga. Namun kami berharap dapat diselesaikan secara musyawarah dan ikuti tips saya di beritalima.com, Insya Allah akan menjadi keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah,” ujar Moch. Efendi, SH yang hadir bersama di Resepsi bersama H. Kusairi Pengusaha Daging Sapi, Wawan dan Veronica Ketua BaraJP Probolinggo.
“Kita sering menyaksikan infotainment di TV, banyak selebritis yang kawin-cerai. Kayaknya sepele banget, sepertinya urusan yang satu ini cuma urusan administrasi saja,” lanjutnya.
Efendi juga menyampaikan melalui tulisan ini, bukan hendak menjadi pengamat atau biang gosip bagi selebritis, tapi lebih pada kepentingan untuk memotivasi semuanya agar dapat menciptakan keluarga yang rukun dan damai. Karena sesungguhnya, bukan hanya selebritis yang bisa kawin-cerai, tapi masyarakat biasa juga bisa.
“Jika saja mereka mengerti betapa pentingnya mempertahankan sebuah perkawinan, apalagi buat kita yang beriman pada Allah swt, tentu pertimbangan yang sangat matang menjadi acuan utama,” lanjutnya.
Kadang kala hanya karena masalah kecil, mereka harus akhiri perkawinan dan anak-anak jadi korban sifat egois dan keangkuhan orang tua. Entah apa yang bisa dipahami, lagi-lagi alasan hak asasi atau urusan pribadi dan hal lain sehingga orang lain sulit memberikan masukan.
“Apalagi disaat hati sedang “panas”, wahh..tentulah sulit untuk bisa memberikan bantuan moral,” ujarnya.
“Tentu kita sering menghadiri acara pernikahan teman sejawat atau keluarga kita dan sesering itu pula kita mendengar doa orang tua yang ingin anak-anak mereka dapat menjadi keluarga sakinah ketika menikah. Keluarga yang sakinah dan selalu penuh rahmat..begitu do’a para “sepuh”,” imbuhnya.
Menurut kaidah bahasa Indonesia, sakinah mempunyai arti kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan. Jadi keluarga sakinah mengandung makna keluarga yang diliputi rasa damai, tentram, juga bahagia (mudah-mudahan bahagia lahir bathin).
Dari kata sakinah, kita dapat maklumi bahwa do’a para sepuh tadi adalah menginginkan suasana damai dalam rumah tangga. namun sering kedamaian dalam rumah tangga menjadi rusak hanya karena tidak adanya saling pengertian antara suami dan istri, apalagi kalau sudah menyangkut urusan materi.
“Selamat menempuh hidup baru, Ima dan Fadil ‘Sakinah Mawadah Warohmah’ Semoga Selalu Bahagia”
[RP/Sn]