JAILOLO, beritaLima..com – Bupati kabupaten Halmahera Barat (halbar) Danny Missy yang baru tiba dari Jakarta, pada Selasa (14/4) kemarin, dihadang puluhan warga di pelabuhan VIP Jailolo yang mengatasnamakan Aliansi Jong Halmahera.
Terkait aksi warga atas kedatangan Danny Missy pada dari Jakarta pada Selasa (14/4) kemarin sore, akhirnya ditanggapi oleh Kepala Dinas Komunikasi Informasi Kehumasan Statistik dan Persandian Chuzaema Djauhar.
Melalui pesan singkat whatsapp yang dikirim ke beritaLima.com, juru bicara Satuan Gugus Covid-19 Halbar mengatakan, ” Masa aksi bukan menolak kedatangan bupati, mereka mau menyampaikan aspirasinya soal penanganan covid-19, tapi aksi mereka sudah bertentangan dengan maklumat KAPOLRI” jelas kadis.
Adapun isi Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020 Poin 2.a, 4 adalah sebagai berikut: “Tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya dalam jumlah banyak, baik ditempat umum maupun lingkungan sendiri yaitu : Unjuk rasa, Pawai dan Karnaval.
Danny Missy yang tiba menggunakan speedboat Pemda saat hendak berlabuh di dermaga VIP terpaksa berputar arah dan hendak berlabuh di dermaga disamping kediaman Sekda Syahril Abdul Radjak di Desa Guaemaadu. Namun, lagi-lagi dicegat warga yang tergabung dalam massa aksi. Alhasil speed yang ditumpangi bupati tersebut merubah haluan dan menuju Sidangoli.
Dalam aksi tersebut, puluhan massa membawa spanduk yang bertuliskan penolakan, dan juga membakar ban bekas tepatnya di depan jalan pertigaan pasar Jailolo, namun aksi warga dapat dihentikan oleh aparat kepolisian yang tiba dilokasi.
Hikayat Hi Jud orator aksi, dalam orasinya menilai Bupati Danny Missy mempermainakan masyarkat ditengah penyebaran virus korona. Ini mengingat Bupati yang sebelumnya menjalani karantina di lokasi wisata tanjung rapa pelangi Desa Bobanehena kecamatan Jailolo, justru memilih bertolak ke Jakarta tanpa agenda yang jelas.
“Pak Bupati tidak taat pedoman karantina karena melakukan pertemuan berulang kali bahkan sempat berpose diatas kapal bantuan kementerian dengan jarak yang tidak diatur dalam protokuler penangan covid-19. Parah lagi , Bupati baru menjelang masa karantina selama delapan Hari, mendadak plesir ke Jakarta ditengah daerah dalam keadaan krisis masker dan kebutuhan lain sat warga dihimbau untuk berdiam diri di rumah,” teriaknya.
Sementara itu, aparat Kepolisian yang dipimpin Wakapolres Kompol Angga Heldiyansah didampingi oleh Kapolsek Jailolo Iptu Labadau, meminta massa aksi yang tengah berkerumunan untuk membubarkan diri. (rdy)