TORAJA UTARA-beritalima.com-Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMA) Sesean Kabupaten Toraja Utara dengan jumlah siswa 792 siswa,sekolah yang dinahkodai oleh Drs.Martinus Laway,kendati berada di pedesaan,sekolah tersebut tetap memiliki kwalitas anak didik tak kalah bersaing dengan sekolah yang ada di Kota.
Laway menjelaskan,siswa yang menimba ilmu di sekolah ini,sebagai sekolah yang berada di desa,mereka yang datang rata-rata dengan ekonomi pas-pasan.
“Soal adanya kekisruhan adanya sumbangan sukarela,hal itu menurut saya tidak perlu terjadi jika pihak pengelola sekolah berlaku bijak,”kata Kepsek SMA Negeri 3 Sesean itu,Sabtu (20/8) saat ditemui insan pers diruang kerjanya.
Sekolah dengan siswa orang tua sebagai profesi petani tidak dapat dipungkiri kehidupan mereka dengan ekonomi yang serba kekurangan,membuat pihak sekolah ini soal sumbangan dana partisipasi yang sifatnya tidak ada unsur paksaan,dan sumbangan dilakukan bervariasi sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.
Setiap keputusan yang bakal diambil sekolah ini,semua dari hasil mufakat serta musyawarah.”Begitupun soal sumbangan suka rela dengan melibatkan orang tua siswa yang disepakati dari hasil rapat.Dan sumbangan itu sifatnya tidak mengikat dilakukan sukarela tanpa unsur paksaan,”kata dia kembali.
Sumbangan sukarela yang dimaksud bervariasi dari 500 ribu hingga 700 ribu sesuai dengan kerelaannya.Begitupun soal iuran siswa hanya di dibebani 80 ribu perbulan setiap siswa.Terkait soal itu,belum lama ini tiga sekolah di panggil Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan,SMPN 1 Rantepao,SMA Negeri 1 Rantepao dan SMA Negeri 2 Rantepao meminta sekolah tersebut,sebelum melakukan sumbangan terlebih dahulu membuat Rancangan Anggaran Sekolah (RBS) sehingga anggaran yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut.
“Intinya setiap keputusan sekolah terlebih soal dana itu harus disepakati serta dimusyawarahkan dan libatkan orang tua siswa sehinggga tidak ada unsur yang dipaksakan dan dikorbankan,”kunci Martinus Luway.(Gede Siwa)