Citizen Reporter dari Thailand, 200 Ahli Ekonomi Pertanian Berkumpul di Bangkok

  • Whatsapp

Dr Ir Suardi Bakri, MP

Asdir I PPs-Universitas Islam Makassar

Melaporkan dari Bangkok Thailand

 

Sekitar 200 ahli ekonomi pertanian yang tergabung dalam Asian Society Agricultural Economists (ASAE) berkumpul di Bangkok 11-13 Januari 2016. Perhimpunan Ahli Ekonomi Pertanian Asia, rutin dalam acara tahunan ke 9 ini  bertajuk 9th ASAE International Confrence dengan fokus pembahasan Transformation in Agricultural And Food Economy in Asia.

Puluhan makalah dibahas dalam pertemuan digelar di The Emerald Hotel Bangkok ini, tentunya topik topik makalah  terseleksi  dibahas sesuai dengan perkembangan terakhir terkait transformasi di bidang ekonomi pertanian dan pangan di Asia.

Sebelum pembahasan makalah,  dilaksanakan plenary session yang diisi  pidato ilmiah dari Professor Jikun Huang, Direktur Pusat Kebijakan Pertanian China, Unversitas Peking dengan judul pidato Kompetisi dan Transformasi Pertanian di Asia. Suatu hal yang penulis catat dalam pidato ini terkait Indonesia adalah transformasi pedesaan Indonesia termasuk lebih cepat dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia.

Makalah makalah yang bersumber dari perguruan tingggi, lembaga penelitian maupun profesi yang telah dibahas dalam paralel Session diantaranya Makalah Peter Warr dari Austalia National University. Makalah ini membahas konsolidasi lahan sebagai perubahan teknis, dampaknya terhadap suply tenaga kerja luar pertanian di Vietnam. makalah lainnya adalah terkait transformasi pertanian dan pedesaan di Myanmar di sampaikan oleh Duncan Boughton.

Hal yang menarik dari persentase Boughton adalah diungkapkannya perinsip bangsa Myanmar terkait beras, yang mungkin mirip dengan perinsip petani di Sulawesi selatan bahwa beras adalah hidup kami, beras adalah ekonomi kami dan beras adalah politik kami. Sementara itu dari Indonesia selain penulis juga hadir peneliti PERHEPI dari Unversitas Negeri Solo, Ketua Assosiasi Agribisnis Indonesia dan beberapa PhD student Indonesia dari Belanda.

Pada hari kedua sekaligus penutupan Asia Society Agricultural Economists (ASAE) 9th Intenasional confrence,  tampil dalam plemenary session diantaranya Steven Jaffe dari Word Bank yang membahas Urban Food Strategies in Asia. Sebelum Jaffe tampil juga Ekonom Pertanian dari Cornel University yang membahas tentang Transformasi pertanian di Asia.

Data-data yang ditampilkan oleh Jaffe yang merupakan senior ekonom pertanian di Word Bank ini diantaranya prediksi berkurangnya lahan pertanian dan produksi pada tahun 2030 dibandingkan tahun 2000. Menurut perkiraan Jaffe dari tahun 2000 ke tahun 2030 dunia akan kehilangan sekitar 30 juta ha akibat perluasan kota.

Dari situ dunia akan kehilangan sekitar 2 persen dari total lahan pertanian dan menyebabkan kehilangan sekitar 3.7 persen dari total produksi pertanian. Di dunia negara yang paling besar kehilangan lahan pertaniannya akibat perkembangan kota ini secara absolut adalah China 7.6 juta hektar, menyusul Pakistan (1.8 juta ha), Vietnam (0.8 jt ha), 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *