Compok Literasi Gelar Workshop dan Pelatihan Metode Pembelajaran Blanded Learning

  • Whatsapp

PAMEKASAN, Beritalima.com| Komunitas Compok Literasi bersama Sedekah Buku, dan Literasi Berkaki mengadakan Workshop dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Perpustakaan di Gedung Pemuda Kabupaten Pamekasan. Rabu (24/03/2021) pagi.

Sebagai bentuk integrasi, kegiatan ini juga bersinergi dengan stakeholder terkait, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Kabupaten Pamekasan.

Uniknya kegiatan ini menerapkan metode pembelajaran Blanded Learning, yakni mengkolaborasikan pembelajaran daring jarak jauh yang disampaikan oleh tim Perpustakaan Umum Anak Elmuloka, Bandung. Serta materi secara luring yang disampaikan oleh Tim DUSPUSIP Kabupaten Pamekasan. Dengan diikuti oleh puluhan pustakawan sekolah dari tingkat SD-SMP/Sederajat se-Kabupaten Pamekasan dengan tajuk Menciptakan Perpustakaan Sekolah yang Kreatif, Interaktif, Kolaboratif dan Edutainment.

Founder Compok Literasi, M Arinal Haqil Ghifari menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan budaya literasi di lingkungan sekolah di Kabupaten Pamekasan.

“Kami mengonsep kegiatan ini tidak hanya berhenti pada kegiatan hari ini, namun juga akan dilaksanakan kegiatan lanjutan berupa pendampingan melalui virtual, hingga dua bulan ke depan,” ucapnya.

Tidak hanya itu, dalam kegiatan workshop dan pelatihan yang disponsori Semua Murid Semua Guru (SMSG) tersebut, selanjutnya juga akan dilakukan hibah buku kepada beberapa sekolah yang terpilih.

“Hasil observasi kami, ada beberapa sekolah yang minim buku bacaannya. Bahkan ada beberapa sekolah yang tidak punya perpustakaan,” tambah Arinal, sapaan akrabnya.

Terkait dengan kendala yang dialami beberapa sekolah dalam mengelola perpustakaannya tersebut, pemateri dari Perpustakaan Umum Anak Elmuloka Bandung, Karin Karina menyampaikan bahwa ada tiga hal utama yang perlu dimiliki sekolah dalam upaya meningkatkan perpustakaan. Tiga hal tersebut yaitu tempat, pustakawan, dan kegiatan.

“Jika tempat dan pustakawannya sudah ada, maka juga dibutuhkan kegiatan-kegiatan yang asik. Tanpa kegiatan perpustakaan kita hanya menjadi tumpukan buku-buku,” jelasnya.

Lebih lanjut, Karin juga menyampaikan agar perpustakaan bisa diminati oleh siswa terdapat beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun kegiatan yaitu kreatif, inovatif, edutaintement, dan kolaborasi.

“Kegiatan yang kreatif tidak harus kita menciptakannya sendiri, tapi bisa juga meniru kegiatan-kegiatan kreatif yang sudah dilakukan beberapa perpustakaan. Misalnya, lomba Bercerita si Kecil,” lanjut wanita yang pernah aktif dalam Forum Taman Baca Kota Bandung tersebut.

Sementara itu, pada materi kedua yang disampaikan oleh Tim dari DISPUSIP Kabupaten Pamekasan dijelaskan terkait teknik-teknik pengelolaan perpustakaan, termasuk diantaranya teknik manajemen buku serta manajemen keanggotaan.

Selain itu, juga dilakukan praktik pengarsipan buku yang ada di perpustakaan. Kemudian juga dilakukan teknik-teknik menggunakan aplikasi Slim yang digunakan perpustakaan Kabupaten Pamekasan.[Aan]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait