Conn’s Syndrome vs Crohn’s Disease

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Sepintas lalu selalu kita dengar kedua jenis penyakit ini walaupun ucapannyaa serupa tapi tak sama ada benar perbedaan jauh perjalanan penyakitnya, sering dikaburkan mari kita bahas…..
CONN’S SYNDROME adalah penyakit yang ditimbulkan oleh gangguan pada anak ginjal yang mengalami sekresi Hiperaldosteron, dimana Aldosteton berperan kontrol garam dan Kalium darah.bila ketinggian akan menyebabkan tekanan darah tinggi Berat ringan penyakit ini tergantung kadar elektrolit dalam tubuh1 dari 100 penderita hipertensi disebabkab Connn’sSyndrome dan sering terjadi pada wanita dibandingkan lelaki dan terjadi pada semua usia dan terseri g di umur 30-40an, Penyebab Tumor pada kelenjar Adrenal ( tumor jinak corticaal adenoma) atau kedua kelenjar adrenal

GEJALA HIPERALDOSTERON
1. otot lemah
2. Sering voiding terutama malam hari
3. Sakit kepala
4. Haus
5. Gangguan penglihatan
6. Kelumpuhan otot tak bertenaga
7. Otot cramp dan kejang kejang
8. Pitting oedema

Namum pada tipe Secondary Hyperaldosteron ada beberapa multple tumor di kelenja Adrenalin karena suplly aliran darah ke ginjal berkurang dan menyebabkan :
1. kekurangan cairan jadi sok
2. penyempitan arti ginjal
3. gagal jantung
4. penyakit liver
5. kehamilan

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Test urine dan darah dijumpai Aldosteron tinggi
CT/ MRI terdapat tumor atau pembesaran kelenjar Adrensal1-

PENGOBATAN
Untuk Conn’Syndrome yang tipe Primary Aldosteron lakukan pengangkatan tumorr namum bila karena hiperplasia/ pembesaran kelenjar Aldrenal dengan obat Diuretik dan bila karena Secondary Hiperaldosteron dengan obat obatan tergantung mana yaang terganggu.jangan lupa obat anti hipertensi tetap diberikan.

______________________________
Crohn’s disease adalah salah satu penyakit radang usus kronis yang menyebabkan peradangan pada lapisan dinding sistem penvernaan pada bagian usus halus dan usus besar (kolon).Penyakit Crohn dapat terjadi pada pria maupun wanita dari segala usia. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit di perut, tubuh terasa lemah, bahkan dapat menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa penderitanya. Gejala penyakit Crohn kerap dianggap sama dengan penyakit radang usus yang lain, yaitu kolitis ulseratif.

Gejala yang muncul pada penderita penyakit Crohn berbeda-beda, tergantung dari bagian sistem pencernaan yang terpengaruh, luas lokasi peradangan, dan tingkat keparahannya penyakitnya. Gejala penyakit biasanya berkembang seiring waktu. Umumnya gejala awal muncul saat masa kanak-kanak atau saat usia dewasa awal.Gejala penyakit ini bisa hilang dan timbul. Masa ketika gejala penyakit Crohn menghilang selama beberapa waktu dikenal sebagai periode remisi. Setelah periode remisi berlalu, gejala penyakit Crohn dapat kambuh kembali atau disebut juga dengan periode flare-up.Karena penyakit Crohn merupakan penyakit yang berkepanjangan, kedua periode tersebut dapat terus terjadi secara berulang.Pada anak-anak, peradangan di sistem pencernaannya, terlebih yang terjadi secara berulang, bisa menghambat penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Akibatnya, tumbuh kembang anak dapat terganggu.

GEJALA
1. Diare.& demam
2. Mual dan muntah.
3. Tidaknafsu
4. Penurunan berat badan.
5. Sariawan.
6. Munculnya saluran lain yang abnormal di sekitar dubur (fistula ani).
Selain gejala-gejalat ersebut, penyakit Crohn juga dapat menimbulkan peradangan di bagian tubuh lain, seperti mata, kulit, sendi, hati, dan saluran empedu.

Bila ada tanda seperti Diare lebih dari tujuh hari.Sakit perut yang tidak kunjung dan gangguan pada perkembangan dan pertumbuhannya.sebagai penyakit kronik yang terjadi dalam jangka waktu panjang dan dapat kambuh kembali, penderita penyakit Crohn perlu rutin kontrol kesehatan ke dokter guna memantau perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi.

PENYEBAB
Penyebab pasti penyakit Crohn hingga kini belum diketahui. Akan tetapi, kombinasi faktor genetik, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dan pengaruh lingkungan diduga memicu terjadinya kondisi ini.

Resiko terjadi Corhn’s Disease
1. memiliki riwayat penyakit Crohn di dalam keluarga.berusia kurang dari 30 tahun.
2. terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi lemak atau makanan olahan.tinggal di daerah perkotaan dengan gaya hidup yang terlalu bersih.
3. memiliki riwayat infeksi bakteri Mycobacterium avium paratuberculosis (MAP) atau bakteri coli dalam sistem pencernaan.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan darah, untuk menentukan tingkat peradangan yang terjadi di dalam tubuh dan mengetahui jika terjadi infeksi atau anemia.
2. Pemeriksaan tinja, untuk mengetahui perubahan pada tinja penderita dan apakah gejala yang dialami disebabkan oleh kondisi lainnya, misalnya cacingan.
3. Pemindaian CTE (computerised tomography enterography/enteroclysis) atau MRE (computerised tomography enterography/enteroclysis), untukmelihat secara lebih rinci kondisi usus halus dan jaringan di sekitarnya.
4. Kolonoskopi, untuk mengetahui tingkat keparahan dan luasnya peradangan di dalam usus besar.
5. Biopsi atau pengambilan sampel jaringan saluran pencernaan, untuk melihat perubahan sel-sel dinding saluran cerna.

PENGOBATAN
Hingga saat ini, belum ada penanganan atau obat yang bisa menyembuhkan penyakit Crohn sepenuhnya. Meski demikian, pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi dan memperpanjang periode remisi.
1. Obat antiinflamasi atau antiperadangan seringkali digunakan sebagai pengobatan pertama penderita penyakit Crohn.

2. Antibiotik dapat mengatasi infeksi yang dapat terjadi pada area peradangan atau daerah fistula terbentuk. Dua jenis antibiotik yang umumnya digunakan pada penderita penyakit Crohn adalah metrodinazole dan ciprofloxacin.dapat membantu meringankan peradangan dengan cara mengurangi populasi bakteri dalam usus yang merangsang respons sistem imun.

3. Psyllium untuk memadatkan tinja atau loperamide untuk menghentikan diare. Penghilang rasa sakit, misalnya paracetamol.Suplemen zat besi dan vitamin B12, untuk mencegah munculnya anemia akibat penyerapan zat besi dan vitamin D untuk keropos tulang

Operasi dilakukan dengan mengangkat bagian saluran pencernaan yang rusak, lalu menyambungkan bagian yang masih sehat. Selain itu, operasi juga dapat digunakan untuk menutup fistula atau mengalirkan nanah di saluran cerna yang muncul akibat infeksi. Komplikasi Crohn’s Disease adalah Fistula ani( ada lobang antara usus dan dubur)
Demikian ulasan kami mengenai perbedaan kedua penyakit yyang kedengaran namanya sama tapi beda pada perjalanan penyakit dimana
1. Conn’s Syndrome adalah tumor pada kelenjar anak gondik
2. Crohn’s disease adalah peradangan pada usus halus maupun bessar dan selalu kambuh.
Apapun namanya serupa tapi tak sama kita perlu menjaga kesehatan kita maupun kesehataan kingkungaan di era Paandemi Covid tetap mematuhii protokol kesehatan yakni 3M, Mencuci tangan bila sentuh sesuatu objek,Memakai masker berstandard dan Menjaga jarak sesama individu. SEHAT ITU KAYA semua orang mendambakan, semoga !
RobertoNews 1547 《15.9.22(07.00)》
• Praktisi Dokter & Penulus Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait