Covid-19 Meninggi, Ketua DPD RI Minta Tunda Agenda Pertemuan Besar

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Lonjakan kasus Covid-19 yang diduga varian baru dan lebih cepat menular serta mewabah membuat Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta semua pihak agar menunda agenda pertemuan berskala besar.

Karena potensi berkumpulnya ratusan orang tidak bisa dihindari, apalagi dengan peserta yang datang dari seluruh Indonesia. LaNyalla berharap agenda yang menggelar pertemuan dengan jumlah banyak ditunda dulu.
?Kita sudah lihat tren penyebaran dan kasus Covid-19 meningkat di banyak wilayah. Bahkan beberapa daerah zona merah dan Siaga Satu. Ini penting untuk menjadi pertimbangan semua pihak,” kata keterangan pers LaNyalla yang diterima awak media, Rabu (16/6/2021) malam.

Dikatakan, hal itu tidak terkecuali agenda Munas Kadin Indonesia, yang sedianya diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara 30 Juni 2001. Organisasi para pengusaha itu harus memberi contoh kepada masyarakat untuk menunda demi kemaslahatan umum, khususnya terkait Pandemi Covid yang meningkat kembali.

“Saya juga pengurus Kadin, saya hafal betul kalau Munas Kadin pasti dihadiri ratusan orang. Peserta resmi dan peninjau sudah 5 orang. Belum pengurus Kadin Indonesia dan panitia, SC dan OC. Lalu event organizer yang terlibat.

“Masih ditambah pengurus yang bukan peserta yang hadir inisiatif sendiri untuk melihat atau sekadar ingin ikut meramaikan acara. Ini tidak bisa dicegah, karena mereka berangkat sendiri atas biaya sendiri,” kata dia.

Apalagi, sambung Ketua Dewan Penasehat Kadin Jatim itu, Kendari lebih minim fasilitas untuk acara pertemuan skala nasional ketimbang Bali. Hotel dan Ballroom untuk acara pasti lebih besar dan lebih memadai yang ada di Bali.

“Jadi, menurut saya, tunda saja. Dari pada menjadi klaster baru setelah acara, yang kemudian peserta kembali ke daerah masing-masing menjadi carrier virus,” ungkap Ketua Kadin Provinsi Jawa Timur 2009-2019 itu.

Desakan penundaan Munas Kadin Indonesia ini sudah pernah disampaikan beberapa Ketua Kadin Provinsi menyusul meningkatnya kasus Covid-19 setelah libur lebaran lalu. Apalagi dengan terdeteksinya varian baru Covid yang berasal dari India dan Afrika.

Usulan penundaan itu juga datang dari Ketua Kadin Provinsi Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono, Adik Dwi Putranto (Jawa Timur), Ivan Batubara (Sumatera Utara) Ivan dan Wawan Harmawan (Wakil Ketua Kadin DIY).

Mereka menyoroti tempat dan waktu Munas, dimana semula di Bali, 2-4 Juni 2021, pindah dan mundur ke Kendari, 30 Juni 2021. Perpindahan itu dinilai janggal, sebab Kendari minim fasilitas.

“Tempat munas mesti di daerah yang rendah kasus covidnya, dan memadai dalam infrastrukur, mulai hotel, gedung tempat acara, transportasi, juga sarana wisata,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait