Crazy Rich Surabaya Budi Said Mengaku, Antam Selalu Kirim Barang Dengan Jumlah Kurang

  • Whatsapp

SURABAYA – beritalima.com, Pengadilan Tipikor Surabaya terus melanjutkan sidang hilangnya 152,8 kilogram emas di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Surabaya 1. Jum’at (27/10/2023).

Duduk sebagai terdakwa dalam sidang itu ialah, Endang Kumoro, mantan kepala Butik Emas Logam Mulia (BELM) Surabaya I, Misdianto, administrator office dan Ahmad Purwanto staf serta Eksi Anggraeni, selaku pihak broker.

Dalam sidang kali ini, Jaksa menghadirkan saksi seorang crazy rich Surabaya Budi Said.

Namun keterangan Budi Said hanya dibatasi atas hilangnya 152,8 kilogram emas di Butik Antam Surabaya 1 saja. Tidak boleh dikait-kaitkan dengan gugatan dia agar PT Antam Tbk mengembalikan emas seberat 1,136 kilogram.

Sidang diawali dengan meminta keterangan dari Budi Said terkait pembelian emas yang pernah dia lakukan di Butik Antam Surabaya 1.

Budi Said mengaku awalnya tertarik membeli emas batangan PT Antam karena informasi dari Eksi Anggraeni, Maret 2018 lalu.

“Saya kemudian datang ke Butik, ada Bu Eksi, Pak Endang dan Pak Misdi” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Budi Said dirinya empat bertanya soal emas diskon yang ditawarkan pihak PT Antam.

“Ini aman ta, bukan hasil korupsi? Ini perkenalan awalnya. Bulan berikutnya, saya ke Pulo Gadung Jakarta, tanya hal serupa. Saya diyakinkan, ada harga diskonm saya juga bertemu Ahmad Purwanto,” lanjutnya.

Setelah tertarik papar Budi Said, kemudian dia mulai pesan emas batangan secara bertahap, total 200 ton dengan biaya Rp100 miliar.

“Saat itu saya belum mendapat faktur,” paparnya. Kemudian terus melakukan pembelian hingga berton-ton emas.

Dalam persidangan, Budi Said bahkan mengaku, setiap melakukan transaksi, Eksi Anggraeni mendapat fee atau komisi tersendiri.

“Karena pembelian melalui Bu Eksi, Bu Eksi dapat komisi Rp10 juta perkilo. Kalau ditotal jumlahnya Rp92 miliar,” tambahnya.

Setiap melakukan pembelian, Budi Said mengaku pihak PT Antam selalu mengirim dengan jumlah kurang.

“Contoh, dari 200 kilo saya hanya terima 20 kilo. Alasan bahan baku kurang. Saya juga pernah bayar Rp20 miliar, tapi hanya menerima 17,5 kilo. Pada 12 Nopember saya terima 100 kilo tapi sore harinya saya disuruh beli lagi 50 kilo,” akunya,

Ditanya oleh Jaksa kenapa masih percaya?

“Saya masih percaya karena saya Transfer langsung ke rekeningnya Antam. Tidak terbersit sedikitpun ada kecurangan,” jawabnya. Hingga saat ini belum menerima emas sebanyak 1.136 kilogram. (Han)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait