ACEH BARAT DAYA (ACEH) Beritalima.com-Debit air di sejumlah sungai di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) semakin berkurang. Kondisi tersebut disebabkan oleh musim panas yang melanda wilayah setempat dan sekitarnya sejak dua pekan terakhir. Akibatnya, suplai air ke puluhan anak sungai yang selanjutnya untuk pasokan air kebutuhan masyarakat terganggu.
“Karena musim panas yang melanda selama ini, menyebabkan debit air sungai sudah mulai berkurang dari biasanya,” kata salah seorang warga Manggeng Rizami kepada Beritalima.com Kamis (22/6).
Sehingga tambahnya, kebutuhan air untuk mengairi areal persawahan, tambak ikan dan perkebunan warga mulai mengecil.“Memang semua sudah mulai kewalahan dimusim panas karena kebutuhan air sehari-hari sudah mulai surut termasuk di sumur warga banyak berkurang,” tutur Rizami.
Hal senada juga disampaikan Rizal (38) Kecamatan Jeumpa dirinya, merasa khawatir jika kondisi cuaca panas akan berdampak buruk bagi kesehatan serta dapat menimbulkan masalah lain, seperti kebakaran hutan dan lahan gambut.
“Sebagian besar warga yang bekerja di sawah atau di luar rumah harus ektra hati-hati dalam menjalankan aktivitas karena api menjadi ancaman utama jika kondisi panas seperti ini, selain itu cuaca panas dan terik matahari pada siang hari mulai menimbulkan penyakit pada anak-anak, seperti flu, pilek dan batuk-batuk,” tuturnya khawatir.
Amanatan wartawan di lapangan, umumnya sungai di sembilan kecamatan di kabupaten itu mengalami kekurangan debit air, seperti Krueng (sungai) Babahrot, Krueng Alue Pisang, Pucok Krueng Alur Sungai Pinang, Krueng Susoh, Krueng Suaq, Krueng Tangan-Tangan, Krueng Manggeng, Krueng Baru. (Jul)