Ditulis Wartawan : Gede Siwa, SH.
Lahir Nya sang Juru Selamat, bertanda sebagai adanya perubahan bagi Dunia ini. Memaknai Natal, yang diidentik telah lahir Nya Sang Penebus Dosa bagi umat manusia.
Natal selalu membawa kabar baru patut kita merefleksikan dalam hidup ini adanya perubahan sikap secara lahiriah dan sikap yang penuh dengan membawa damai sesama umat dan mahluk hidup di Bumi.
Itulah sebabnya setiap menyambut Natal kita sebagai umat yang percaya ke pada Nya patutlah kita berbagi kasih dalam memaknai telah lahirnya Sang Penebus Dosa itu.
Natal selalu akan mengingatkan pada kita yang percaya pada Nya, memiliki sikap yang selalu diperbarui dalam berbahasa serta bersikap dalam berinteraksi kepada orang lain yang mencerminkan sikap memiliki rendah hati yang penuh dengan kasih.
Sehingga dengan lahirnya Sang Penebus Dosa, maka kita memaknainya kehidupan ini menjadi sumber pembawa kabar damai itu sehingga adanya perubahan bagi orang lain seperti apa yang diharapkan oleh Nya, jadilah menurut seperti Bapamu sebagai mana harapan Nya dengan memperoleh penebusan dosa itu tanpa adanya imbalan apapun dari kalian.
Begitupun, ketika kalian diharapkan sebagai pembawa kabar damai itu kalian juga tidak dibenarkan menerima apapun melainkan seperti Dia, melakukannya dengan segenap hati dan memberikannya secara cuma-cuma.
Natal sudah kita lewati, namun setiap Natal diperingati ada pesan bagi umat yang percaya kepada Nya, agar memaknai hari Natal penuh suka cita sebab dari lahirNya Sang Penebus Dosa, maka dosa saudara dan saya telah diampuni dan pribadi kita semua telah dipulihkan agar kita terlepas dari belenggu dosa yang mengikat kita selama ini.
Ketika dosa kita telah terampuni, dalam pribadi kita, pribadi lepas pribadi patut kita mengucap syukur lewat peringatan Natal itu yang penuh dengan anugrah Nya, KasihNya, Pengampunan Nya, kita boleh menerima Rahmat Nya yang semula menjadi orang berdosa namun lewat kelahiran Nya, Dosa saudara dan saya telah ditebus lunas di Kayu Salib Kalvari, lewat penderitaan Nya dan siksa Nya yang harus mereka terima untuk menyelamatkan kita semua.
Berbahagialah kita yang telah diselamatkan oleh tetesan darah Nya yang suci, serta memperoleh pengampunan. Inilah memaknai Natal dengan kabar ‘kebebasan’ dari belenggu maut akibat dosa kita semua. Jadilah sumber damai itu, memiliki kasih sesama manusia, tinggalkan semua apa yang tidak berkenan dalam Nya, sehingga kita tidak menyalibkan Tuhan Yesus kedua kalinya. “Salam Natal, damai Natal selalu menyertai kita selamanya,”. (Gede).