TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Adanya dugaan penyalahgunaan anggaran dana desa (ADD) tahun 2016 di Kabupaten Toraja Utara mendapat tanggapan beragam dari warga setempat.
Dana anggaran Desa/Lembang ditenggarai banyak timbulkan masalah utamanya dana penggunaan proyek fisik,seperti bangunan rabat beton dan pembangun fasilitas untuk gedung kesehatan banyak yang tidak beres.
Seperti dugaan penyalahgunaan dana ADD Desa/Lembang Met’ting Kecamatan Baruppu penggunaan dana ADD Lembang itu dicurigai banyak bermasalah.
Kepala Lembang Me’ting,belum lama ini mengakui masih ada sejumlah pekerjaan mereka belum kelar.Sementara dana ADD Desa/Lembang tersebut diketahui telah cair 100 persen.
Sementara terkait hal tersebut,Sekretaris Badan Pemerdayaan Masyarakat Desa/Lembang (PMD) Kabupaten Toraja Utara,Drs.Elvis Paluluran,saat disambangi oleh awak media berita lima,Senin (30/1) di kantornya,mengungkapkan,soal penggunaan ADD setiap Desa/Lembang mendapat pengawasan dari PMD.
“Jadi, kalau ada Desa/Lembang yang terindikasi menyalahgunakan dana ADD itu sebaiknya mendapat pemeriksaan dari Inspektorat untuk memastikan pekerjaan setiap Desa/Lembang”,jelas Elvis kepada media ini.
Sementara ditempat terpisah seperti sikap kritis yang di lontarkan oleh tokoh dari Kecamatan Awan Rante Karua,Simon Sit’ta sekaligus pengurus Partai PDI Perjuangan di Kecamatan Awan Rante Karua,secara tegas meminta pihak Kejaksaan dan Tripikor turun ke lokasi setiap Lembang/Desa yang mengelola dana Desa/Lembang hingga mencapai milyaran rupiah lewat dana ADD tersebut.
“Sebaiknya pihak Jaksa danTripikor turun langsung ke lokasi setiap Desa/Lembang untuk memastikan penggunaan dana ADD tersebut,”pinta Simon Sit’ta.
Sekedar diketahui,beberapa ADD Desa/Lembang akibat diduga menyalahgunakan dana tersebut,kasus itu akhirnya bergulir hingga di Kejati,seperti kasus dugaan penyalahgunaan dana ADD Kabupaten Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara menyeret sejumlah Kepala Desa di pastikan masuk bui.(Gede Siwa)
