Pamekasan,- Kunjungan Komandan Distrik Militer 0826 Pamekasan, Letkol Inf Nuryanto ke Pondok Pesantren Aram-Aram selain bersilahturahmi ke pengasuh pondok KH Dhofir juga melakukan kegiatan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada para santri yang berlangsung pada Rabu (15/2/2017) siang.
Giat Wasbang itu sendiri mengangkat tema ‘Peran Pemuda dalam Menghadapi Proxy War’ yang dihadiri sekitar 75 santri Ponpes Aram-Aram.
Dandim Letkol Inf Nuryanto menjelaskan bahwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak terlepas dari perjuangan seluruh rakyat Indonesia, para ulama dan santri yang ikut berjuang dalam merebut kemerdekaan.
“Para santri harus memiliki semangat juang dalam menegakkan kebenaran, harus tekun melaksanakan ibadah, menjalankan Syarekat Islam, dan hindari perbuatan yang dilarang dalam Syarekat Islam termasuk jangan terlibat dengan Narkoba,” tegas Letkol Nuryanto.
Letkol Nuryanto juga menegaskan, paham komunisme cenderung Atheis yakni tidak mengenal atau mengakui adanya Tuhan dan secara jelas tidak sesuai dengan ideologi Pancasila. Apabila kita memahami isi Ke 5 Sila dalam Pancasila dari Sila 1 sampai Sila 5 niscahya akan tercipta Kebihinekaan, rasa kemanusiaan, rasa persatuan dan kesatuan, semangat kekeluargaan dalam musyawarah untuk mencapai mufakat sehingga akan terwujud suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, tambah Dandim, bahwa Indonesia negara yang majemuk dan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Energi yang ada saat ini berasal dari fosil yang tidak dapat diperbaharui dan pada saatnya akan habis, perang yang ada didunia dilatarbelakangi masalah energi.
“Dengan kondisi kekayaan alam yang melimpah menjadi incaran negara luar untuk menguasai kekayaan Bangsa Indonesia. Bukti nyata bahwa kekayaan alam, produk-produk yang ada saat ini sudah dikuasai oleh negara asing,” imbuhnya.
Perang yang terjadi akan datang tidak menggunakan kekuatan persenjataan tetapi perang menggunakan politik adu domba. Perang dimana suatu negara akan menggunakan pihak ketiga baik melalui negara lain atau kekuatan dari dalam negeri sendiri yang bertujuan untuk melemahkan berbagai aspek ( Ipoleksosbud ) dengan kata lain yaitu perang Proxy War.
Untuk itu mengharapkan kepada para santri memiliki daya tangkal dalam pribadi masing-masing jangan sampai mudah dipecah belah dan diadu domba, tetap jaga persatuan dan kesatuan.
“Sebagai generasi muda harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas, harus tetap ingat dan jangan sampai melupakan sejarah bangasnya. Pesan, Petuah dan Motivasi dari para pendahulu kita harus dipedomani termasuk para guru dan orang tua kita,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kapten Inf Darminto (Pasi Intel Kodim 0826 / PMK), Kapten Inf Hariyanto ( Danramil 0826/13 Pasean ), Ustadz Syaifudin pengasuh Ponpes Aram- Aram, dan Kades Sotabar Nasuki