Dani Diamputasi Kaki Kanannya, Namun Sakitnya Tak Kunjung Membaik

  • Whatsapp

Serdang Bedagai(Sumut)

 
beritaLima.com-Dani Setiawan(15)miskipun  Sudah siAmputasi Kaki Kananya ,Namun Sakitnya yang dialami Tak kunjung membaik  .Hal ini butuh perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Serdang Bedagai.Minggu(2/10).
Dani adalah putra dari pasangan Ngadino dan Nirma leli Siregar,Warga  Dusun 3,Desa Leberia,Kecamatan Teluk Mengkudu,Kabupaten Serdang Bedagai,Sumatera Utara.Mederita Kanker Tulang(Osteosarcoma)di bagian Kaki kananya.Sejak  Tamat Sekolah Menengah Pertama(SMP)tahun 2015.
 
Dengan kondisi Amputasi kaki kanannya  memang sudah membaik ,namun entah kenapa Dani terus merasakan sesak nafas dan susah makan sehingga badan anak saya semakin mengecil,”Kata Kedua orang Tua Dani Kepada Beritalima.com di RSUD Sultan Sulaiman.
 
“Kondisi anak saya semakin memburuk ,bukan semakin membaik sesudah memjalani Amputasi kaki kananya malah semakin menjadi penyakitnya.
 
“Emang dulu saat melakukan Amputasi kaki kananya ,pihak Rumah Sakit Adam Malik untuk menganjurkan untuk melakukan Kemo Trapi,Namun  anak saya tidak mau untuk melakukan KEMO TRAPI di rumah sakit Adam Malik ,Dani Merasa Ketakutan dengan adanya amputasi lagi.”Ungkapnya,Menambahkan,
 
 
“Kita pun sudah melakukan kontrol di RS Adam Malik seminggu yang lalu untuk melakukan  pemeriksaan kondisi  Sakit anak saya agar bisa rawat inap lagi,karna kondisi kaki sebelah kiri sudah membengkak dan susah bernafas .Namun pihak dokter Rumah Sakit Adam malik mengatakan bahwa ruangnya lagi penuh. “Ucapnya
 
“Kita tidak tahu benar atau tidak ruangan RS Adam Malik itu penuh .Namun kita sudah sangat bersyukur kali pihak rumah sakit telah banyak membantu terhadap anak saya,apalagi sewaktu inap di RS Adam Malik ,Dani selalu di hibur agar oleh perawat agar tetap semangat agar bisa sekolah lagi.
 
“Sekitar pukul 13:00wib,malam,Dani terlihat merasa kesakitan yakni tidak bisa bernafas dan kaki yang sebelah kiri merasa kesakitan,sehingga kedua orang tua dani melarikan di RSUD Sultan Sulaiman.
 
Meski kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan sudah mendapat rawatan dari RSUD Sultan Sulaiman , Namun pihak RSUD Sultan Sulaiman mau dirujukan ke RS Adam Malik Lagi.
 

Ngadino  maupun Nirma  tak berani membawa Dani untuk  operasi ke RSUD Adam Malik  Medan  karena butuh Trasfot makan dan minum miskipun memiliki kartu KIS tapi kita harus ada punya biaya.”Ujarnya

Itupun Atas usaha perangkat desa, Dani kemudian dimintakan surat pernyataan miskin. Tapi sama saja, karena tidak punya biaya untuk berangkat, sampai kini Dani  hanya dirawat ala kadarnya di RSUD Sultan Sulaiman.

Maklum saja, Ngadino dan Nirma selama ini hanya bekerja sebagai mocok-mocok yang gajinya hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari. Sedangkan untuk pengobatan Dani, mereka sudah masing masing bekerja ,Ngadino kerja di Kalimatan sedangkan Nirma mencari Sayur -Sayuran untuk bisa di jual kekios -kios terdekat.

Kini, menurut Ngadino, ia sudah tidak punya apa-apa lagi untuk dijual.Ngadino berharap pemerintah maupun dermawan mau turun tangan membantu Dani  agar bisa segera sembuh dari penyakitnya..”Pungkasnya(sugi/beritaLima.com)

 
 
 
 
Dani Setiawan didampingi Kedua Orang Tuanya Di Rumah Sakit Sultan Sulaiman,Kabupaten Serdang Bedagai.Photo/sugiono
beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *