MALANG, beritalima.com | Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) memimpin Upacara Pembaretan 23 Perwira Remaja (Paja) Angkatan LXIV dan 173 Bintara Remaja (Baja) Angkatan XXXVIII/1 Korps Marinir TA. 2019 di Pantai Nganteb Desa Sidurejo Gedangan Malang Jatim. Jum’at (23/08/2019) malam.
Rangkaian upacara pembaretan kali ini diawali dengan demonstrasi ketrampilan beladiri karate dan dilanjutkan perkelahian jarak dekat, menyanyikan Mars Korps Marinir, pembacaan Surat Keputusan Dankormar, diperdengarkan pidato Presiden Soekarno pada saat penganugerahan Panji kepada Korps Komando AL dan pembacaan Surat Pesan Terakhir Prajurit KKO AL Usman dan Harun, pemakaian baret oleh Inspektur Upacara dan pengucapan Janji Setia oleh seluruh prajurit Korps Marinir. Selaku Komandan Upacara Mayor Marinir Sapto Putro Pamungkas, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Pusat Latihan Tempur (Danpuslatpur) Marinir 7 Lampon.
Dankormar selaku Inspektur Upacara (Irup) dalam amanatnya menyampaikan, upacara pembaretan ini merupakan salah satu kegiatan penting dan sarat makna dalam upaya pembinaan tradisi Korps Marinir sebagai implementasi pembinaan aspek kultural dan pewarisan nilai-nilai kejuangan dan pengabdian Korps. Upacara pembaretan ini sebagai pertanda bahwa telah lahir prajurit-prajurit petarung Korps Marinir yang siap untuk terjun diberbagai medan tugas.
Selain itu, upacara pembaretan ini sebagai pertanda bahwa 23 Paja Angkatan LXIV dan 173 Baja Angkatan XXXVIII/1 secara sah dan resmi menjadi bagian keluarga besar Korps Marinir dan sekaligus menjadi momentum penting sebagai langkah awal dalam menapaki perjalanan karier sebagai Prajurit Petarung Korps Marinir dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. Bagi setiap prajurit Korps Marinir, pemakaian baret ungu Korps Marinir tidak hanya sebagai simbol identitas diri, namun mengamanahkan tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan Korps dalam tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan bangsa dalam menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Sejarah pengabdian Korps telah menorehkan kebanggaan dan kehormatan dengan berbagai prestasi dan keberhasilan dalam mengemban amanah dan kepercayaan serta selalu hadir dalam setiap palagan pertempuran di seluruh wilayah NKRI. Menjadi prajurit Korps Marinir tidak cukup hanya memiliki kebanggaan saja, tetapi juga harus disertai dengan tekad yang kuat untuk selalu siap mendharma baktikan segenap jiwa dan raga demi kehormatan dan kejayaan Korps Marinir.
Dengan demikian, konsekuensi menjadi seorang prajurit Korps Marinir menuntut tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur tuntunan prajurit Korps Marinir sebagai landasan moral dalam setiap penugasan. Oleh karena itu, jaga dan pelihara kemampuan dan keterampilan sebagai “Prajurit-prajurit Petarung yang profesional, religius, humanis dan handal disegala medan operasi, memiliki karakter, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kebenaran dan kejujuran, serta rela untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.”
Pada akhir amanat, Dankormar mengucapkan selamat atas keberhasilan Paja dan Baja yang telah melewati tahap demi tahap pendidikan Komando sebagai prasyarat fundamental menjadi seorang prajurit Korps Baret Unggu. Bekal ilmu kemiliteran yang sudah diperoleh merupakan dasar dan modal untuk menjadi seorang prajurit Korps Marinir yang tangguh dan handal di segala medan dalam setiap penugasan. “Semoga kalian menjadi prajurit-prajurit muda yang mampu mengantar keberhasilan dan kejayaan Korps Marinir,” harap Dankormar.
Selanjutnya, untuk menghadapi tantangan tugas-tugas ke depan yang semakin kompleks, dinamis dan heterogen, Dankormar menyampaikan beberapa penekanan untuk dipedomani dan dilaksanakan, antara lain sebagai berikut : tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar selalu mendapatkan petunjuk dan bimbingan sebagai landasan yang kuat dalam setiap langkah pengabdian kepada bangsa dan negara, pegang teguh jati diri prajurit Korps Marinir yang memiliki disiplin tinggi, pejuang tanpa pamrih serta mempunyai kebanggaan yang besar terhadap Korps, pelihara dan perkokoh nilai-nilai luhur dan tradisi Korps Marinir dengan baik, yang selalu setia kepada negara dan bangsa Indonesia, tingkatkan dan kembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang sudah diperoleh selaras dengan kemajuan dan perkembangan teknologi terkini, sehingga dapat bermanfaat nantinya bagi diri sendiri, Korps Marinir, Bangsa dan Negara dan tumbuhkan selalu kepekaan, empati, solidaritas dan kebersamaan antar sesama TNI dan Polri serta masyarakat dimanapun kalian bertugas dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Turut hadir pada upacara pembaretan Kasgartap III Surabaya Brigjen TNI (Mar) Purwadi, M.Tr (Han), Danpasmar 1 Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, M.Tr (Han)., Asintel Dankormar Kolonel Marinir Hendro Suwito, Danlanal Malang Kolonel Laut (P) Nanang Hariono, Kabalurjaltim Kolonel Marinir Chaerudin Toyib, Dansat Brimob Polda Jatim Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, Camat Gedangan Drs. Sugeng Hari Susanto, M.M., Danpuslatdiksarmil Kolonel Marinir Agus Dwi Laksana Putra, Para Dankolak Pasmar 2, Asops Gartap III Kolonel Marinir Joni Sulistiawan, para Dankolak Kormar dan Dankolak/Satlak Pasmar 2.