BANDUNG, beritalima.com – Bertempat di Aula Pusat Pendidikan Teritorial Gadobangkong Bandung, Danpusterad Mayor Jenderal TNI Hartomo menutup secara resmi pendidikan kursus Komandan Kodim (Crash Program) tahun 2018 yang juga dihadiri para pejabat lingkungan Pusterad antara lain Wakil Komandan Pusterad Brigjen TNI Joko Warsito, Sekretaris Pusterad Kolonel Inf Toto Nurwanto, Ir Pusterad, Para Staf Ahli, Para Direktur, Komandan Pusat Pendidikan Teritorial, serta Komandan Satuan Intelijen Teritorial Pusterad Kolonel Inf. I Made Riawan, S. Psi, Selasa (4/9).
Upacara berlangsung dalam ruangan cukup hikmat, aman dan lancar dimulai sejak pukul 09.00 WIB yang diawali dengan pelepasan tanda peserta Perwira siswa yang juga menandakan bahwa mantan Perwira siswa ini siap mengabdi dan men-Dharma baktikan dirinya dimanapun nantinya bertugas.
Danpusterad dalam sambutan tertulisnya mengucapkan “Selamat” kepada Perwira Siswa atas keberhasilan menyelesaikan tugas pendidikan di Pusdikter dengan lancar sesuai yang telah direncanakan, seraya menyampaikan harapan agar ilmu yang diperoleh selama mengikuti pendidikan dapat dikembangkan dan diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas di satuan, serta mampu membawa satuan berjalan pada Platform dan Track pengabdian yang benar.
“Jadikan ilmu yang telah kalian terima menjadi bekal tugas sebagai benteng NKRI terdepan dalam mengeratkan dan mempersatukan seluruh komponen bangsa di wilayah tugas masing-masing,” pesan Danpusterad.
Lebih jauh Danpusterad mengatakan, Pendidikan Dandim (Crash Program) pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Perwira siswa TNI-AD agar memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai Komandan Kodim yang didukung sikap dan perilaku prajurit sapta marga dan sumpah prajurit serta jasmani yang samapta.
Oleh karena itu sambung Danpusterad, dihadapkan dengan lingkungan strategis saat ini baik nasional maupun regional, menyongsong Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 tugas Dandim menjadi semakin berat.
Kesemuanya itu berpotensi membawa dampak sosial yang besar dan mengancam kedaulatan, keutuhan persatuan bangsa, oleh karenanya perlu ditekankan kembali untuk menjaga komitmen netralitas dan menempatkan kepentingan bangsa diatas segalanya, imbuh Danpusterad.
Diakhir sambutannya, Danpusterad juga mengingatkan ancaman kejahatan narkoba, bencana alam, yang kesemuannya menuntut Dandim untuk mampu bekerja secara tulus, serius, paham terhadap tugas dan permasalahan yang dihadapi dengan penuh semangat, kreatif dan inovatif.
Karena itu, maka pejabat Dandim saat ini dan kedepan adalah berasal dari orang-orang pilihan yang telah lulus melalui proses seleksi yang ketat.
“Ambil keputusan yang tepat ditengah situasi yang sulit dan berat sekalipun, kegigihan dan keuletan merupakan kunci keberhasilan, perkaya diri dengan ilmu pengetahuan melalui budaya belajar dan berlatih karena orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu dan orang yang masih terus belajar akan menjadi pemilik masa depan,” tutup Danpusterad sedikit berfilosofi. (Red).