Latihan Towing atau Peran Tunda dapat meningkatkan kemampuan prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-J/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL).
Hal tersebut disampaikan Dansatgas MTF TNI Kolonel Laut (P) Alan Dahlan, S.H., M.Si. yang sekaligus Komandan KRI Usman Harun-359, usai melaksanakan latihan Towing atau Peran Tunda dengan manuver lapangan bersama BNS Bijoy, kapal perang Angkatan Laut Bangladesh di Laut Mediterania, Kamis (31/5/2018).
Menurut Dansatgas MTF TNI Kolonel Laut (P) Alan Dahlan, latihan ini merupakan bagian dari kegiatan yang dilaksanakan oleh unsur-unsur MTF (Maritime Task Force) dalam meningkatkan interoperabilitas, disamping tugas utamanya melaksanakan patroli atau MIO (Maritime Interdiction Operation) di AMO (Area Maritime Operation).
“Latihan Towing dilaksanakan melibatkan KRI Usman Harun-359 dan BNS Bijoy-F35 yang secara bergantian berperan sebagai kapal penunda (Towing ship) dan unsur lain sebagai kapal yang ditunda (Disabled ship),” ucap Dansatgas MTF TNI.
Lebih lanjut Kolonel Laut (P) Alan Dahlan mengataka bahwa kegiatan Towing dilaksanakan bertujuan untuk memberikan bantuan kepada kapal yang ditunda (Disabled ship) dan tidak dapat berolah gerak, yang diakibatkan kerusakan mesin atau kegagalan fungsi sistem kapal di tengah laut sehingga kapal (Disabled ship) dapat diselamatkan dan dibawa ke pangkalan oleh kapal penunda (Towing ship). “Dalam pelaksanaan Towing, kapal penunda harus memperhatikan faktor angin, arus dan pergerakan kedua kapal agar dapat melaksanakan pendekatan kepada kapal yang ditunda dengan aman,” katanya.
Dansatgas MTF TNI Kolonel Laut (P) Alan Dahlan juga mengatakan, latihan Towing yang dilaksanakan prajurit KRI Usman Harun-359 bersama kapal perang Bangladesh juga dapat mempererat hubungan diplomasi Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut Bangladesh.