BANYUWANGI, beritalima.com – Tampak Lelaki tua sedang duduk di emperan rumah tetangga memandangi rumahnya yang telah selesai dibangun oleh tim bedah rumah PT Merdeka Copper Gold Tbk di Cuaca cerah menggelayuti langit di Desa/Kecamatan Pesanggaran ketika awak media menuju rumah pak Ketang, salah seorang warga Dusun Ringinagung, penerima program bedah rumah dari PT Merdeka Copper Gold Tbk, induk perusahaan Tujuh bukit operation, PT Bumi Suksesindo. Jumat, 16 September 2022.
Ia lantas beranjak berdiri menyapa tamu yang hendak menemuinya. Langkahnya gontai, senyumnya tertahan seakan mau menutupi giginya yang tanggal (Ompong).
Kulit tubuhnya mengeriput, rambutnya tampak mulai memutih. Saat ini usianya menginjak 74 tahun. Meskipun demikian, Ia tampak masih sehat dan bugar.
Pak Ketang tinggal seorang diri dirumahnya di Dusun Ringinagung RT02, RW01, yang lokasinya berada di tepi hutan, tidak jauh dari akses masuk menuju Petak 56. Tempat yang pernah ramai dengan aktivitas para penambang tradisional.
Sejak beberapa tahun yang lalu, dilokasi tersebut ramai dengan aktivitas para pendulang emas, yang konon berpenghasilan jutaan rupiah perhari, bahkan ada yang mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah.
Meskipun terbilang fantastis pendapatan yang mereka peroleh, namun ternyata ada juga warga yang tak beroleh manfaat dengan adanya kegiatan PETI ( penambangan tak berizin) tersebut.
Salah satunya adalah pak Ketang, yang bertahan hidup dengan kondisi memprihatinkan. Menempati rumah yang tidak layak huni dan bertahan hidup dengan pekerjaan yang tak menentu penghasilannya.
Ungkap Pak Ketang, tidak ada kata yang pantas untuk diucapkan selain puji syukur kepada Tuhan dan rasa terimakasihnya kepada perusahaan PT Mereka Copper Gold atas program bedah rumah yang diberikan kepadanya.
“Alhamdulillah, dan maturnuwun (Terima kasih),” kata Pak Ketang singkat.
Program bedah rumah miliknya, dikerjakan oleh warga masyarakat setempat yang dikordinir oleh Wijiyanto, selaku pelaksana kegiatan.
Jauh dari kondisi sebelumya, rumahnya kini menjadi tampak lebih mentereng dan terlihat kokoh dengan dinding tembok dan lantai yang diplester.
Selain itu, cat temboknyapun memilih menggunakan cat warna biru menjadikan rumahnya terlihat mencolok dari rumah-rumah yang ada disekelilingnya.
“Seratus persen rumah telah selesai dikerjakan dan sudah bisa langsung ditempati,” kata Wijiyanto memungkasi. (bi)