Datang Di Reses Alfian, Ning Lia Sebut Pentingnya Peran Pesona Perempuan, Apa Maksudnya?

  • Whatsapp

JEMBER, beritalima.com | Datang di Reses anggota Komisi B DPRD Jember Alfian Andri Wijaya pada Senin (25/10), ning Lia Istifhama menyampaikan apresiasi pada legislator termuda saat terpilih pada periode pertamanya di 2014. Dijelaskannya saat reses yang berlangsung di kediaman KH. M. Nurul Huda pengasuh PP Ummul Quro Al Qodiri, Kaliwates, Jember, putri alm. KH. Masykur Hasyim tersebut memuji reses yang menunjukkan sinergitas antara pemerintah, masyarakat, dan pesantren.

“Dengan reses yang melibatkan pemerintahan eksekutif, yaitu jajaran muspika dan Forkopimda, maka kita melihat bagaimana sosok pak Alfian berusaha mendengar aspirasi sekaligus mencari solusi,” terangnya, merespon kehadiran beberapa perwakilan eksekutif, diantaranya Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember.

Tak lupa, Ketua RKIH Jatim tersebut, juga mengapresiasi mesranya Alfian dengan lingkungan pesantren.

“Dengan intens dan mesra dengan lingkungan pesantren yang merupakan identitas religi-nya Jember, maka mas Alfian menunjukkan pentingnya spirit Hari Santri di tengah masyarakat. Dalam hal ini, resolusi jihad merupakan tonggak pertahanan Kemerdekaan Indonesia. Sejarah ini tidak boleh dilupa. Terlebih bagi para pemuda yang merupakan perwujudan Syubbanul yaum rijalul ghod, yaitu pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan.”

Tokoh muda Inspirasi Jatim pada 2020 lalu yang juga sekretaris MUI Jatim tersebut, tak lupa menyelipkan pesan agama dalam pemaparannya.

“Kita hidup harus beradaptasi, seperti halnya kaidah Islam, bahwa shalihun li kulli zaman wal makan, yaitu kita beradaptasi dengan tempat dan waktu. Namun, ilmu jangan sampai hilang. Sesuai pesan sayyidina ‘Ali r.a., bahwa ada tiga golongan manusia, yaitu orang berilmu yang mengajarkan ilmunya, orang yang terus belajar, dan orang tak berilmu yang hanya mengikuti suara orang lain. Golongan pertama dan kedua hidupnya dinaungi cahaya, sedangkan golongan kita hidupnya lemah dan seperti gembel.”

Di akhir sambutannya, ning Lia menjelaskan pentingnya peran PESONA.

“Perempuan terdiri dari tiga karakter utama dalam bangkai Pesona, yaitu Peduli, Strong, dan Naluri Keibuan. Ini adalah identitas sekaligus keistimewaan bagi perempuan yang selalu memiliki peran di tengah masyarakat.”

Sedangkan KH Nurul Huda, menjelaskan pentingnya momen reses sebagai bentuk silaturahmi, yaitu mengharapkan keberkahan dari Allah SWT.

“Kita harus berprinsip ‘Tabarukan lillahi ta’ala’, bahwa menjalin silaturahmi untuk mendapatkan kebaikan. Dan kebaikan karena Allah SWT semata.

Acara reses pun disambung dengan diskusi antara DLH dan Diskominfo Jember yang dijembatani oleh Alfian, diantaranya mengenai jalanan yang rusak dan persoalan sampah yang dibuang di sungai.

Alfian sendiri, sebelumnya pernah dikenal aktif membantu masyarakat, diantaranya adalah perawatan bagi tenaga kerja korban kebakaran di Jember. (red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait