JAILOLO, beritalima.com – Tanpa terasa 1 tahun sudah Danny Missy, SE, MM dan pasangannya Ahmad Zakir Mando, S.Sos, telah memimpin Halmahera Barat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) terpilih periode 2016-2021.
Untuk mengukur sejauh mana keberhasilan di tahun pertama kepemimpinan mereka, marilah kita mereview kembali apa saja yang telah dicapai Danny Missy, SE, MM dan Ahmad Zakir Mando, S.Sos, dalam menahkodai Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat di tahun 2016.
1. Kolaborasi Pemimpin Muda
Pasangan kepala daerah yang masih berusia muda, sejatinya memiliki semangat kerja yang sangat tinggi. Kondisi ini tentu saja berdampak positif bagi akselerasi pembangunan daerah.
Dengan Visi : Mewujudkan masyarakat Halmahera Barat yang cerdas, religius, berbudaya, sehat sejahtera, yang bermoral dan berintegrasi, Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando melakukan terobosan dan pembenahan di berbagai bidang. Terutama pembenahan infrastruktur dan sistem birokrasi di lingkup pemerintah Kabupaten Halmahera Barat.
Meskipun baru memasuki usia 44 tahun di tahun ini, Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando menunjukkan kematangan memimpin Halmahera Barat sejak dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2016-2021, oleh Gubernur Maluku Utara pada tanggal 17 Februari 2016 lalu.
2. Memupuk etos kerja serta perbaikan sistem birokrasi
Di era modern, etos kerja dan kedisiplinan menjadi modal utama dalam menghadapi persaingan secara global. Ini disadari betul oleh Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando ketika mulai menahkodai pemerintahan Kabupaten Halmahera Barat. Kendala kedisiplinan Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Halmahera Barat yang mencapai 60 % bermukim di Kota Ternate menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan tekad mewujudkan semangat kerja di lingkup Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Pasangan Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando mampu menuntaskan persoalan tersebut dengan menjadikan sosok pejuang Banau sebagai panutan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
3. Penyelesaian Aset untuk raih WTP
Penyerahan Aset Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat yang berada di wilayah Kota Ternate kepada pemerintah daerah setempat adalah terobosan berani yang dilakukan Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menyelesaikan kejelasan status aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat yang ada di wilayah Pemerintah Kota Ternate. Sejak pemindahan ibukota Kabupaten Halmahera Barat dari Ternate ke Jailolo pada tahun 2003, banyak aset milik Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat yang tertinggal dan tetap dipergunakan oleh pemerintahan Pemerintah Kota Ternate. Aset tidak bergerak utamanya dalam bentuk bangunan kantor, selama ini belum memiliki kejelasan status dalam artian masih bersengketa.
Terjadi saling klaim kepemilikan aset dimaksud diantara Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Pemerintah Kota Ternate, dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Faktor inilah yang membuat Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat tidak pernah mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dengan mengedepankan “Win Win Solution”, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat bersama DPRD Kabupaten Halmahera Barat mengambil langkah berani dengan menyerahkan seluruh aset yang ada di Ternate kepada pemerintah daerah setempat.
Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando optimis bahwa dengan terselesaikannya persoalan aset dimaksud maka Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat tidak lagi terhalang untuk mendapatkan predikat WTP dari pihak Badan Pemeriksa Keuangan.
4. Fungsikan kembali Kuripasai sebagai alternative transportasi masyarakat
Salah satu janji pasangan Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando saat kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat periode 2016-2021 adalah mengfungsikan kembali Bandar Udara Kuripasai yang berada di wilayah Kecamatan Jailolo. Sebagai awal, status kepemilikan Kuripasai yang masih berada dalam kekuasaan TNI AU dicoba untuk dialih fungsikan sebagai bandara komersil dengan melakukan permohonan pinjam pakai kepada pihak TNI AU dan pada akhirnya disetujui oleh KASAU RI Marsekal TNI Agus Supriatna pada bulan Maret 2016. Bandara Kurupasai Jailolo yang hanya menempuh waktu delapan menit, ketinggian 3.500 fit atau 1.100 meter di atas permukaan laut, dari Bandara Sultan Babullah, akhirnya berhasil dilakukan uji pendaratan oleh Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat dengan menggunakan pesawat Demonim Air DHC-6 Twin Otter yang dipiloti oleh Vicoas TB Amal O.S dan Kapten Amrullah.
Uji pendaratan yang dilakukan pada tanggal 28 Mei 2016 ini sebagai bentuk komitmen Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando untuk mengfungsikan kembali Bandara Kuripasai.
Tentunya, untuk membangun suatu Bandar Udara membutuhkan proses panjang dan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Menyadari akan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat terus membangun komunikasi dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia demi percepatan pembangunan Infrastruktur Bandara Kuripasai sebagai Bandar udara komersil.
5. Peningkatan sarana transportasi darat dan laut,
Untuk meningkatkan akselerasi pembangunan di segala bidang, Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando terus berbenah dengan memperbaiki serta mengembangkan Infrastruktur Perhubungan darat maupun laut.
Akses Transportasi Darat yang menghubungkan wilayah kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat terus dibenahi. Tujuannya tentunya saja untuk memudahkan geliat perekonomian masyarakat yang terus tumbuh seiring semakin meningkatnya potensi pasar lokal maupun antar daerah di Maluku Utara. Jalur transportasi laut yang menghubungkan wilayah Kabupaten Halmahera Barat dengan daerah lain pun tetap diperhatikan. Mengingat Kondisi Jalur Transportasi laut yang terkadang menjadi sangat berbahaya bagi keselamatan pengguna transportasi laut, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat terus berupaya meningkatkan modal transportasi laut serta memperbaiki sistem pengawasan pelayaran di perairan Halmahera Barat.
Ini dibuktikan dengan inisiatif pemerintah untuk mendatangkan 2 Kapal Laut yang layak untuk melayani kebutuhan masyarakat akan moda transportasi yang aman dan nyaman.
6. Menumbuhkan produktivitas pertanian melalui kerja Segi Tiga Emas
Disektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat yang dinahkodai Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando melakukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Halmahera Barat. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat adalah dengan membangun kerja sama dengan Pemerintah Kota Ternate untuk dapat memasok seluruh hasil pertanian dari Kabupaten Halmahera Barat untuk dipasarkan di Kota Ternate. Langkah ini adalah sebagai upaya pemerintah daerah untuk memotivasi masyarakat petani untuk meningkatkan produktivitasnya.
Bentuk kerja sama Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat bersama Pemerintah Kota Ternate dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan ini dinamakan kerja sama Segi TIga Emas. Kerja sama yang dimaksudkan untuk meningkatkan akselerasi pembangunan diberbagai bidang ini diprakarsai oleh Danny Missy sebagai Bupati Halmahera Barat. Kerja sama Segitiga Emas ini ditandai dengan penandatanganan MOU oleh Kepala Daerah dari tiga pemerintah daerah pada tanggal 20 November 2016 di depan situs bersejarah Port Oranje Kota Ternate. Namun sebelumnya kerja sama segi tiga emas ini telah terwujud saat pelaksanaan Panen Raya Tanaman Sayur Kol di Desa Togoreba Tua Kecamatan Tobaru, tanggal 24 September 2016. Panen Raya ini dihadiri oleh tiga Pemerintah Kabupaten Kota disertai para investor dari Kota Ternate yang langsung melakukan transaksi jual beli di lokasi panen raya. Ke depan, Kerja Sama Segi Tiga Emas ini akan melakukan event pariwisata dengan menggelar Festival Kepulauan Rempah dengan melibatkan 4 Kesultanan di Moloku Kie Raha.
7. Perbaikan mutu pelayanan masyarakat,
Di tahun pertama kepemimpinannya sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat periode 2016-2021, Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando bertekad melakukan perbaikan mutu pelayanan masyarakat. Terobosan awal yang dilakukan adalah dengan menggratiskan biaya transportasi laut bagi pasien RSUD Jailolo yang di rujuk ke Kota Ternate. Ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat yang selama ini harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat juga menyediakan 4 unit Bus untuk melayani para pelajar dan mahasiswa di Kecamatan Jailolo dan sekitarnya. Secara bertahap, layanan Bus gratis ini akan disediakan diseluruh kecamatan di tahun-tahun berikutnya. Untuk Pelayanan Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terutama menyangkut peningkatan status RSUD Jailolo, serta penyediaan tenaga ahli dan kelengkapan peralatan serta obat-obatan di setiap Puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Halmahera Barat.
Sedangkan di bidang perumahan rakyat, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat telah mendapat sekitar 2000 unit perumahan rakyat berkat koordinasi yang intens dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI.
Perbaikan mutu pelayanan masyarakat terutama anak-anak dan perempuan di Halmahera Barat juga menjadi sorotan pemerintah pusat dengan menjadikan Halmahera Barat sebagai Kabupaten Halmahera Barat, bahkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjadikan Halmahera Barat sebagai tuan rumah pelaksanaan kampanye Three Ends di wilayah Indonesia Timur. Kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak yang digelar pada tanggal 1 hingga 15 Oktober 2016 ini mampu meraih peserta sosialisasi melebihi target yang ditetapkan pemerintah pusat yaitu 35 ribu orang. Kampanye Three Ends di Halmahera Barat mampu menyerap peserta sosialisasi mencapai 80 ribu orang.
Disadari betul, capaian pasangan Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando di tahun pertama kepemimpinannya belum sepenuhnya memenuhi ekspetasi sebagian masyarakat Halmahera Barat yang mengharapkan perubahan. Namun yang patut diakui bahwa dalam jangka waktu yang sangat singkat, terobosan-terobosan yang dilakukan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat terpilih periode 2016-2021 ini mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang belum terselesaikan di Halmahera Barat sejak pemindahan ibu kota kabupaten di tahun 2003 terutama menyangkut masalah aset daerah.
Selain itu, komunikasi antar pemerintah kabupaten kota yang selama ini membeku bisa mencair dengan gaya komunikasi Danny Missy yang terus melakukan koordinasi dengan seluruh Kepala Daerah di Maluku Utara. Semoga saja, di tahun-tahun berikutnya segala kendala dan tantangan dalam memajukan Halmahera Barat dapat teratasi dengan semangat kerja Danny Missy dan Ahmad Zakir Mando yang didukung sepenuhnya oleh kalangan eksekutif dan legislatif di Halmahera Barat. (ssd)