SURABAYA, beritalima.com | Kinerja keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim pada Triwulan III Tahun 2011 menunjukkan performa yang cukup menggembirakan, tumbuh bagus dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year/YoY).
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, menyampaikan itu dalam prescon di Kantor Pusat Bank Jatim di Surabaya, Kamis (28/102021). Acara setelah analyst meeting ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, dimana setiap wartawan yang hadir wajib memakai masker, sebelum masuk harus cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan disiplin jaga jarak.
Busrul memaparkan, berdasarkan kinerja September 2021, aset Bank Jatim tercatat Rp 101 triliun atau tumbuh 23,05 persen. Laba bersih tembus Rp 1,19 triliun atau tumbuh 7,81 persen (YoY) selama semester I 2021. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim tumbuh 23,45 persen (YoY) atau sebesar Rp 86,13 triliun.
“Tahun 2021 masih menjadi tantangan bagi industri perbankan, selepas situasi pandemi yang berangsur membaik, perekonomian Indonesia khususnya di Jatim menunjukkan pertumbuhan positif setelah sebelumnya terkena dampak pandemi. Kami bersyukur, di tengah pandemi Bank Jatim masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif bila dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Busrul.
Selain kinerja keuangan, Busrul juga membeberkan, untuk kredit Bank Jatim tumbuh 6,57 persen (YoY) atau sebesar Rp 43,04 triliun. Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi, yaitu 13,32 persen (YoY) atau tercatat Rp 7,32 triliun. Diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial sebesar 10,83 persen atau Rp 11,10 triliun. Lalu kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 2,97 persen atau tercatat Rp 24,62 triliun.
Untuk komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode September 2021, Return on Equity (ROE) sebesar 18,17 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,09 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,22 persen.
Disampaikan pula, selama pandemi Bank Jatim juga berperan dalam upaya penanggulangan dampak pandemi dengan menyalurkan Corporate Sosial Responsibility (CSR). Bank Jatim juga aktif berpartisipasi dalam mendukung program yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit. Sampai September 2021 Bank Jatim telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 2,8 triliun atau 6,50 persen dari total penyaluran kredit Bank Jatim.
Busrul juga menuturkan, Bank Jatim menghadirkan inovasi layanan digital yang diberi nama ‘JConnect’, yakni sebuah branding digital banking yang mencerminkan transformasi digital Bank Jatim dengan semangat mengkoneksikan semua kebutuhan dan kemudahan akses layanan perbankan.
“Dengan hadirnya JConnect, pengguna layanan digital Bank Jatim mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya (YoY), pengguna mobile banking mengalami pertumbuhan sebesar 49,8 persen (YoY). Sedangkan pengguna sms banking dan internet banking juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 34,4 persen dan 39,6 persen (YoY),” ungkapnya.
Tingginya angka pertumbuhan pengguna e-channel Bank Jatim menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital semakin meningkat. Melalui produk-produk layanan digital, pihaknya memberi solusi kepada nasabah dan masyarakat yang sedang berada di rumah dalam rangka mendukung pencegahan penyebaran COVID-19.
Selama pandemi, lanjut Busrul, Bank Jatim juga turut berkontribusi dalam upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 dengan mendukung dan mengikuti program vaksinasi yang diadakan oleh pemerintah. Program vaksinasi hasil kerjasama dengan OJK dan Pemkab/Pemkot setempat, tercatat telah diikuti kurang lebih 49.500 peserta vaksin dosis pertama.
“Dengan adanya program vaksinasi tersebut, Bank Jatim berharap dapat berkontribusi dalam membentuk herd immunity sehingga dapat membantu meminimalisir penyebaran COVID-19 serta dapat memulihkan perekonomian ekonomi khususnya di Jatim,” tandas Busrul. (Gan)
Teks Foto: Prescon yang digelar Bank Jatim dengan protokol kesehatan yang ketat, Kamis (28/12/2021).