DEPRESI, Apa Bisa Mengancam Nyawa ?

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Terkejut setelah baca berita Kompas memberitakan Sebesar 399 orang calon Dokter Spesialis mengaku ingin mengakhiri hidup dimana Mahasiswa Program Studi Pendidikan dokter spesialis yang terindikasi mengalami gejala Depresi paling tinggi dari
1. RS Cipto Mangunkusumo Jakarta sebesar 22.1%
2. RS Hasan Sadikin Bandung 12.9 %
3. RS Sardjito Jogjakarta 12 %
Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental serius yang berbahaya dan banyak terjadi. Macam-macam depresi ada yang ringan, namun ada juga yang cukup parah hingga berisiko mengancam nyawa. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali apa saja macam-macam depresi tersebut.

Belum lagi kasus sehari hari yang sering kita lihat bahwa si Tuti Mahasiswa Kedokteran mengalami depresi berat menghadapi ujian akhir sampai tak bisa tidur dan makan ,begitu pula Pak Samuel calon anggota DPR tak diterima sebagai anggota dewan berjalan sendirian dengan telanjang bulat ke pasar.Kasus si Anik ditinggal pacar terus tak mau makan dan bersolek seharian
Si Ummi ditinggal suami menjagi gila dan bisa memukul orang,Tipe depresi itu beraneka ragam hampir kita dengar setiap hari Jadi Depresi ini harus segera ditangani kalau timbul berat bisa mengarah ke gangguan psikatri.

DEFINISI
Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai proses berpikir, berperasaan dan berperilaku seseorang. Seseorang yang depresi memperlihatkan perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan, disertai perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraan.

Kita semua orang pernah merasa sedih, hampa, dan putus asa, entah karena masalah keluarga, pekerjaan, tekanan batin,atau karena ada keluarga atau kerabat dekat yang baru saja meninggal. akan mengalami depresi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setidaknya ada 260 juta penderita depresi di seluruh dunia. Dari sekian banyak penderita depresi tersebut, diperkirakan ada 800.000 kasus kematian akibat bunuh diri yang disebabkan oleh depresi.

Depresi adalah sebuah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan sedih yang berkelanjutan dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya dinikmati
ketika semakin memuncak akan timbul gangguan suasana hati yang sulit dihindari.
Ada beberapa gejala depresi yang paling umum ditemukan antara lain: Merasa sedih, murung, suasana hati kosong, putus asa, dan perasaan gelisah.

FAKTOR PENYEBAB DEPRESI
1. Riwayat keluarga
2. Masalah kesehatan fisik
3. Pengalaman dan trauma masa kecil
4. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan
5. Menderita penyakit kronis atau serius
6. Ketergantungan jenis obat tertentu
7. Diintimidasi, bullying atau diserang
8. Berakhirnya hubungan, ditinggal oleh orang dicintai, masalah keuangan, dan sebagainya

JENIS JENIS DEPRESI :
1. DEPRESI MAYOR : merupakan jenis depresi yang membuat penderitanya merasa sedih dan putus asa sepanjang waktu. Seseorang dikatakan menderita depresi mayor jika mengalami beberapa gejala berikut ini:
a. Gangguan tidur
b. Perubahan berat badan
c. Sulit berkonsentrasi
d. Kecenderungan untuk bunuh diri
e. Kecenderungan untuk bunuh diri
f. Suasana hati yang murung dan suram
g. Sering merasa lelah dan kurang berenergi
h. Selalu merasa bersalah dan tidak berguna
i. Kehilangan minat terhadap hobi atau aktivitas lain yang sebelumnya disukai
Gejala bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Terlepas dari berapa lama gejala berlangsung, depresi berat dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup penderitanya.

2. DEPRESI PERSISTEN: Depresi persisten atau distimia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi depresi yang bersifat kronis. Gejala yang ditimbulkan sama dengan depresi pada umumnya, hanya saja depresi jenis ini berlangsung lama bahkan hingga bertahun-tahun.Walau gejalanya tidak selalu berat seperti depresi mayor, penderita depresi persisten juga sering kali memiliki kesulitan dalam bersosialisasi dan menjalani aktivitas sehari-hari.

3. Gangguan bipolar : Gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat drastis. Orang yang memiliki gangguan bipolar bisa merasa sangat senang dan berenergi di suatu waktu, namun tiba-tiba menjadi sedih dan depresi.ketika berada dalam fase senang dan berenergi (mania atau hipomania), penderita bipolar akan mengalami beberapa gejala berikut ini:
a. Banyak pikiran
b. Nafsu makan meningkat
c. Optimis dan tidak bisa diam
d. Percaya diri yang berlebihan
e. Sangat berenergi dan lebih bersemangat
f. Susah tidur atau merasa tidak perlu tidur

4. DEPRESI PSIKOTIK :ditandai dengan gejala depresi berat yang disertai adanya halusinasi atau gangguan psikotik. Penderita depresi jenis ini akan mengalami gejala depresi dan halusinasi, yaitu melihat atau mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak nyata. Tipe depresi ini lebih banyak terjadi pada orang tua. Meski begitu, orang yang masih muda pun bisa saja mengalaminya. Selain usia lanjut, riwayat trauma psikologis yang berat di masa kecil juga dikatakan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami depresi psikotik.

5. DEPRESI POST MORTEN : adalah jenis depresi yang terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. Ibu yang menderita depresi postpartum dapat mengalami beberapa gejala, seperti:
a. Susah tidur
b. Sulit berkonsentrasi
c. Selalu merasa tertekan
d. Nafsu makan berkurang
e. Sulit menghasilkan ASI atau menyusui
f. Merasa tidak pantas menjadi seorang ibu
g. Memiliki pikiran untuk menyakiti diri atau bayinya
Terkadang, depresi postpartum bisa menyerupai gangguan psikologis lain yang disebut sindrom baby blues syndrome. Meski gejalanya mirip, kedua kondisi tersebut merupakan hal yang berbeda.Sindrom baby blues biasanya terjadi selama 2 minggu setelah melahirkan dan akan mereda dengan sendirinya, sedangkan depresi postpartum dapat berlangsung lama hingga 6 bulan atau lebih dan dapat mengganggu ikatan batin antara ibu dan bayinya.

6. PREMENSTRUAL DYSPHORIC DISORDER(PMDD)
Premenstrual dysphoric disorder adalah jenis depresi yang menyerang wanita pada saat menjelang menstruasi. Kondisi ini sering disebut sebagai sindrom pramenstruasi yang berat.
Wanita yang mengalami PMDD dapat mengalami beberapa gejala berikut ini:
a. Sulit tidur
b. Nyeri otot
c. Kram perut
d. Sakit kepala
e. Mudah emosi dan tersinggung
f. Sering merasa cemas secara berlebihan
g. Nafsu makan hilang atau justru bertambah
Berbeda dengan sindrom pramenstruasi, gejala PMDD yang terjadi bisa sangat mengganggu dan bahkan muncul gejala depresi berat yang mengganggu kualitas hidup penderitanya. Gejala ini biasanya akan muncul dalam waktu 1 minggu sebelum menstruasi dimulai dan akan menghilang setelah datang bulan.

CARA MENGATASI DEPRESI ;
1. Mengembangkan kehidupan spiritual
2. Pola makan seimbang agar stamina tubuh terjaga.
3. Lakukan kegiatan seperti spa, meditasi, yoga, dan relaksasi.
4. Olahraga dan rekreasi adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya depresi.
5. Memiliki me time alias waktu untuk diri sendiri, di antara kesibukan yang padat.
6. Sikap hidup yang positif, dengan berpikir rasional dan objektif akan mencegah gejala depresi.
7. Melakukan pola hidup teratur dengan istirahat cukup (6-8 jam sehari) dapat menurunkan tingkat depresi.
8. Memiliki planning yang rasional dalam hidup, dan dapat menerima kondisi yang tak mungkin dapat diubah.
9. Memiliki kerabat atau sahabat yang dapat sewaktu waktu saling berbagi dan saling membantu.
Jika gangguan depresi tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan psikiater agar Anda dapat segera mendapatkan pertolongan. Psikiater akan melakukan berbagai upaya penanganan untuk menyembuhkan depresi yang Sahabat MIKA alami, seperti konseling atau psikoterapi, hingga pemberian obat-obatan.
Depresi yang sedang dialami 399 mahasiswa calon spesialist harus segera ditangani serius agar tidak mengarah efekmlebih jelek kata Menkes RI, Budi Gunawan Sadikin kemarin.Demikian sekilas info semoga bermanfast pengetahuan depresi ini.terimakasih.
RobertoNews 1789 《16.4.24 (19.00)》
• Praktisi Dokter & penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait