SURABAYA, beritalima.com | Crown Group, pengembang properti Australia, kembali menerima penghargaan bergengsi. Kali ini atas 2 proyek huniannya di Sydney, yakni Arc by Crown Group dan Mastery by Crown Group.
Penghargaan kategori art/desain dan program pemasaran tersebut diterima di ajang bergengsi Urban Development Institute of Australia UDIA NSW Awards for Exellence 2019 pekan lalu.
Dalam Kategori art atau seni, hunian Arc by Crown Group dipuji sebagai salah satu pengembangan hunian vertikal terbaik. Sementara Mastery by Crown Group dipuji karena pendekatan pemasaran yang inovatif.
Mewakili Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito, GM Strategic and Corporate Communication Indonesia-Crown Group, Bagus Sukmana, mengatakan, penghargaan industri bergengsi ini sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi perusahaan untuk menciptakan pengembangan hunian ikonik global yang menetapkan standar baru untuk desain di Australia.
“Arc by Crown Group ini dinilai futuristik memiliki desain yang unik. Karena itulah akhirnya mendapat penghargaan. Arc yang dirancang Koichi Takada menjadi menara hunian bergaya Manhattan setinggi 25 lantai menjadi bagunan yang mencolok di cakrawala Sydney,” kata Bagus di Surabaya, Selasa (13/8/2019).
Dengan facade bata merah yang terlihat seperti bangunan kuno dan 59 lengkungan baja putih yang mencolok, membungkus kaca dan baja lantai atas dan rooftop, bangunan ini memiliki fasilitas bergaya resor khas Crown Group termasuk kolam renang, spa dan gym serta area taman dipuncak gedung.
“Sementara Mastery by Crown Group dinilai dalam hal program pemasaran. Menurutnya, ditengah perlambatan penjualan tetapi Crown berhasil membekukan penjualan hingga 400 miliar dalam satu hari,” katanya.
Mastery by Crown Group, kampanye pemasaran yang sangat sukses untuk proyek pembangunan hunian lima menara yang mampu menghasilkan nilai penjualan Rp 400 miliar hanya dalam beberapa jam saja pada sesi penjualan fase pertama. Apalagi di tengah perlambatan penjualan karena kebijakan pemerintah hunian ini tetap terjual luar biasa.
Seperti kita ketahui, Sebagian besar penduduk Australia membeli properti secara kredit. Jadi pada 2018 lalu ada perlambatan penjualan karena kebijakan pemerintah, namun kini kebijakan tersebut sudah dibuka sehingga kembali normal.
Karena memang disana banyak orang tak suka melakukan pembelian secara cash, sehingga ketika ada kebijakan baru dari pemerintah terhadap suku bunga kredit naik maka mereka menunda pembelian hunian.
“Hal yang sama juga pada customer proyek Crown yang sebagian besar melakukan pembelian secara kredit. Dengan adanya perlambatan penjualan pada tahun lalu namun Crown Group berhasil membekukan nilai besar itulah akhirnya kami mendapatkan penghargaan,” pungkas Bagus. (Ganefo)