KUPANG, beritalima.com – Sesuai rencana Gound Breaking (peletakan batu pertama) pembangunan Jembatan Pancasila-Palmerah akan dilaksanakan setelah rangkaian acara puncak peringatan Hari Nusantara 2016, di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 13 Desember 2016.
Berbagai kelengkapan administrasi menyangkut fisibility study (FS) sedang diproses di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Penandatanganan kontrak dengan pihak konsultan yang menang pelelangan pra-fisibility study direncanakan pada 19 September 2016 mendatang.
Demikian disampaikan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten II Bidang Perekomian dan Pembangunan Setda NTT, Alexander Sena pada acara peluncuran Hari Nusantara 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (22/8) malam.
Dikatakan Lebu Raya, salah satu agenda kegiatan yang digelar bersamaan dengan Hari Nusantara 2016, adalah Ground Breaking Jembatan Pancasila-Palmerah yang menghubungkan Kota Larantuka dengan Pulau Adonara oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Usai press conference peluncuran Hari Nusantara 2016, di Jakarta kepada para wartawan, Gubernur Lebu Raya mengatakan, pada waktu menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) Signing Ceremony B-to-B (Business to Business) terkait rencana pembangunan Jembatan Pancasila-Palmerah, di Den Haag, Belanda, pada 22 April 2016, memang target rencana dimulainya pelaksanaan kegiatan pembangunan (ground breaking) pada 13 Desember 2016.
“Terkait proses FS beserta kelengkapan lainnya harus segera berjalan. Kini tengah dilakukan pra-FS dan setelah selesai langsung diserahkan kepada calon investor untuk melakukan investasi. Proses teknis sangat makan waktu tapi kami berupaya agar dapat selesai dan gound breaking dapat berjalan sesuai rencana. Kita sedang dorong supaya proses teknis berjalan lancar di Kementerian PUPR dan mudah-mudahan pada puncak Hari Nusantara 2016, Bapak Presiden Joko Widodo, dapat melakukan ground breaking,” jelas Lebu Raya.
Sebagaimana yang dikatakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, saat press conference bersama para wartawan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, rencana pembangunan Jembatan Pancasila-Palmerah di Larantuka (Flores Timur), menjadi solusi yang tepat dalam upaya menghubungkan pulau – pulau di NTT. Terobosan pembangunan yang dilakukan pemerintah provinsi (Pemprov) NTT merupakan langkah yang tepat dalam membangun daerah mulai dari pinggiran sesuai Nawacita Presiden Joko Widodo.
Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) NTT, Andre Koreh, setelah dikonfirmasi membenarkan penandatanganan kontrak akan dilakukan pada 19 September 2016 dengan pihak konsultan. Kata Andre, proses FS diupayakan dapat selesai tepat waktu agar semuanya berjalan dengan baik.
“ Kita berdoa saja agar rencana baik terkait dimulainya pelaksanaan kegiatan pembangunan Jembatan Pancasila-Palmerah di Larantuka, dapat sukses,” tambahnya. (Ang)