BANYUWANGI, beritalima.com – Di Banyuwangi, bagi warganya penunggu pasien miskin yang dirawat di Puskesas atau Rumah Sakit Kelas III, akan mendapatkan uang pengganti sebesar 40-75 ribu. Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) ini akan direalisasikan mulai tahun depan yang tinggal dua bulan mendatang. Sedangkan untuk alokasi anggarannya diambilkan dari APBD.
Hal itu diungkapkan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas ketika melakukan kunjungan di UPTD Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi.
Dikatakan Bupati Anas, nantinya uang pengganti itu hanya diberikan untuk satu orang penunggu pasien miskin. Jika pasien yang ditunggu itu mendapat perawatan tiga hari, maka jumlah uang yang diterima /hari akan dikalikan selama tiga hari.
“Jadi, setiap pasien miskin, selain mendapatkan perawatan gratis, penunggunya juga akan menerima uang sebagai pengganti karena selama menunggu pasien, mereka sudah pasti menin ggalkan pekerjaannya,” ujar Bupati asal Blokagung Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari Banyuwangi ini.
Tidak dipungkiri, karena alasan ini lah, lanjut Anas, menjadi salah satu penyebab warga miskin enggan membawa keluarganya yang sakit untuk dirawat di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.
“Dari sini kita coba evaluasi, lalu kita akan anggarkan melalui APBD untuk mereka warga miskin. Karena PAD kita tahun ini naik, dan dari sektor pariwisata juga naik. Pajak dari para pelancong wisata di Banyuwangi inilah yang kita manfaatkan untuk kepentingan warga miskin,” paparnya.
Selain itu, imbuh Anas, ini merupakan terobosan baru Pemkab Banyuwangi. Dengan target warga miskin agar bisa mempunyai ekonomi yang cukup.
“Semoga dengan program ini bisa meminimalisir berbagai permasalahan warga miskin di Banyuwangi,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Banyuwangi, dr. Widji Lestariono yang mendampingi kunjungan Bupati Abdullah Azwar Anas di Puskesmas Gitik, Rogojampi membenarkan hal tersebut.
“Betul mas, itu gagasan bupati dan diharapkan bisa dilaksanakan mulai tahun depan,” ucap Kadiskes yang akrab disapa dr. Rio ini, (abi)