Depok, beritalima.com | Di hadapan Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berharap mahasiswa tidak menjadi distracted generation. Pasalnya, kondisi derasnya arus informasi dapat mengalihkan fokus anak muda Indonesia dari hal-hal yang seharusnya dibenahi di tanah airnya.
Harapan tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Kuliah Kebangsaan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, di Auditorium Juwono Sudarsono, Universitas Indonesia, Depok, Senin (29/8).
Wagub Jatim yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, agar tidak menjadi distracted generation, mahasiswa dapat dengan berpikir visioner terkait pembangunan daerah. Sebagai contoh mengisi kemerdekaan ini dengan melakukan akselerasi pembangunan daerah yang sinergis, inklusif, dan berkelanjutan.
“Kalau kita dulu memperjuangkan kemerdekaan, sekarang bagaimana kita mengisi kemerdekaan dengan membangun daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan Wagub Emil, penerapannya dapat dilakukan dengan bersinergi dengan menggerakkan semua elemen, membangun kesatuan harmonis dan keseimbangan dalam pembangunan daerah. Kemudian diikuti dengan inklusivitas yang mencakup semua lapisan masyarakat. Dan yang terpenting, pembangunan berkelanjutan atau sustainabilitas.
“Membangun kota itu juga membangun desa, inklusif itu _no one left behind_, tak ada elemen dan lapisan masyarakat yang tertinggal. Dan yang terakhir _sustainable_ atau berkelanjutan. Ini yang perlu menjadi perhatian bagi kita semua,” katanya.
Wagub Emil pun menyoroti isu yang harus diperhatikan anak muda sejak dini terkait pembangunan daerah. Yaitu infrastruktur, manufaktur, dan pariwisata.
Dicontohkan, pembangunan di Provinsj Jawa Timur memiliki kawasan metropolitan yang aktif dan unggul seperti Surabaya raya, kawasan-kawasan industri manufaktur di kabupaten sekitarnya. Selain itu juga terdapat daerah yang punya potensi pariwisata seperti kawasan Bromo Tengger Semeru dan Selingkar Wilis.
“Yang harus kita fokuskan adalah isu terkait infrastruktur, manufaktur, dsn sentra produksi pariwisata,” sebutnya.
“Seperti memiliki kawasan metropolitan yang aktif dan unggul semisal Surabaya, di sekitarnya ada Gresik yang juga pusat manufaktur, laku pembangunan Bromo Tengger Semeru dan Selingkar Wilis,” imbuhnya.
Tak lupa, Emil juga menegaskan pentingnya dalam melakukan pembangunan daerah, perlu menjangkau hati masyarakat dan menguatkan semangat bahwa daerahnya dapat lebih maju seperti daerah lainnya.
“Ini tentang lifting the spirit juga. Bagaimana membuat masyarakat merasa tidak tertinggal dan dirangkul. Kita harus menunjukkan kalo kita bersama mereka, memberikan kekuatan dan optimisme, bukannya malah meninggalkan,” tekannya.
Wagub Jatim itu lantas memaparkan, bahwa semua itu merupakan titik berat dalam pembangunan bangsa. Informasi ini, sebut Emil, layaknya menjadi fokus bagi generasi muda, karena merekalah harapan bagi pembangunan bangsa.
“Ini bisa jadi pertimbangan yang penting untuk teman-teman mahasiswa. Bagaimana kalau anak-anak muda tidak mau pulang membangun daerah dan desa?” tanyanya.
Di akhir sambutannya, Emil berharap agar mahasiswa dapat menjawab tantangan yang dihadapi oleh daerah-daerah asalnya. Apalagi, social skill adalah kemampuan penting yang sangat dibutuhkan di masa depan.
Dari sini, ia optimis putra-putri daerah dapat menjadi _agent of change_ yang pulang membawa perubahan baik dan pembangunan ke daerahnya masing-masing.
“Mahasiswa FISIP memiliki bidang-bidang yang relevan dengan beberapa tantangan yang harus dijawab dalam pembangunan,” sebutnya.
“Saya harap semua dapat menjadi agent of change yang tak segan untuk pulang ke daerahnya, karena definisi sukses bukan hanya berdandam dengan jas dan dasi,” tutup Emil.
Sementara itu, Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto mengatakan, bahwa Kuliah Kebangsaan ini diadakan di momen-momen hari besar negara. Kali ini, Wagub Jatim Emil Dardak mengisi Kuliah Kebangsaan kedua dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-77.
“Kuliah Kebangsaan ini diadakan rutin setiap ada hari kebangsaan dengan tujuan utama untuk menemukan rasa kebangsaan dan meningkatkan kajian terkait kebangsaan di universitas kita,” ungkapnya.
“Kehadiran Wagub Jatim Emil Dardak dalam Kuliah Kebangsaan Kedua ini semoga bisa memberikan wawasan baru pada mahasiswa kita,” pungkasnya.
(red)