JAKARTA, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong semua anak-anak di Jatim untuk berani bercita-cita setinggi langit. Sehingga jika jatuh maka akan jatuh diantara bintang bintang sesuai semangat yang dibangun oleh Bung Karno.
Menurut Khofifah, kemiskinan bukan menjadi alasan anak-anak untuk menghentikan cita-citanya. Sebaliknya, harus menjadi pelecut semangat untuk bisa keluar dari situasi tersebut. Dan, keluarga, kata dia, harus ikut mendukung dan mengusahakan agar cita-cita sang anak tersebut tercapai.
“Sedari dini anak-anak harus dibentuk, dibangun kepercayaan dirinya untuk berani bercita-cita tinggi. Jangan menjadi generasi yang patah semangat, tapi harus penuh semangat,” ungkap Khofifah sekaitan dengan peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2022.
Khofifah menyebut, bahwa saat ini banyak sekali instrumen yang dipersiapkan pemerintah agar anak-anak dapat meraih cita-citanya. Berbagai program digulirkan guna pemerataan dan perluasan akses pendidikan bagi seluruh warga negara tanpa kecuali.
“Pada rintisan wajib belajar 9 tahun, pemerintah memiliki program Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk meningkatkan akses bagi anak usia 6 hingga 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan hingga menyelesaikan satuan pendidikan menengah,” ujarnya.
“Di Jatim sendiri sekolah jenjang SMA/SMK digratiskan, tidak ada pungutan kepada siswa dalam bentuk sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Setelahnya, pemerintah memiliki program KIP Kuliah yang merupakan bentuk jaminan pembiayaan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada siswa dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi,” tambah dia.
Artinya, lanjut Khofifah, sebenarnya pemerintah sendiri telah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan akses pendidikan. Apabila memang ada kekurangan, maka kekurangan tersebut terus diupayakan untuk diperbaiki dengan mencari format-format yang pas dengan situasi di Indonesia saat ini.
Khofifah mengungkapkan, cita-cita adalah gambaran sukses di masa depan. Agar dapat bercita-cita maka perlu mengetahui potensi masing-masing anak. Dan, generasi muda Jatim harus berani bercita-cita setinggi mungkin karena bagaimanapun masa depan Jatim dan juga di Indonesia kelak ada di tangan mereka.
Gubernur Khofifah juga tidak henti- hentinya mendorong masyarakat bersama sama menjaga jangan sampai anak terlahir stunting begitu pula imunisasi lengkap bagi bayi dan balita. Intinya kesehatan anak harus terjaga dan terlindungi.
“Berbagai pemenuhan hak anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik terkait kesehatan, kecerdasan, kebahagiaan, keamanan serta kesejahteraan anak harus dijaga dan diihtiarkan bersama,” urai Khofifah berikutnya.
Di akhir penjelasannya, Gubernur Khofifah kembali menyampaikan Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2023. Pemerintah dan masyarakat bersama sama bertanggung jawab atas pemenuhan berbagai upaya perlindungan dan Kesejahteraan anak. (*)