TRENGGALEK, beritalima – Untuk meningkatkan kepariwisataan di Kabupaten Trenggalek, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Trenggalek menggelar acara Dialog Interaktif Kebudayaan dan Pariwisata di Trenggalek yang berlokasi di Alun-alun Kabupaten Trenggalek pada tanggal 25 Agustus 2017.
Ada empat nara sumber yang hadir pada malam itu yakni, Bupati Trenggalek Dr. Emil Elistianto Dardak, Istri Bupati Trenggalek Ny. Arumi Bachsin, Kadisbudpar Jatim Dr. H. Jarianto, Msi, dan Prof. Dr. Haryono pakar dari Universitas Negeri Malang.
Pada kesempatan dialog kali ini antusias masyarakat sangat tinggi, karna masyarakat di suguhkan nara sumber yang berpengalaman dibidangnya, disampng itu masyarakat ingin melihat secara langsung Bupati yang masih muda energik yang mau melakukan apa saja demi kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut Bupati Trenggalek Dr. Emil Elistianto Dardak,”Lebih menekankan pada peran serta masyarakat untuk dilibatkan pada proses pembangunan pariwisata, disamping itu juga meningkatkan sumberdaya manusia di Trenggalek untuk pengembangan potensi kebudayaan dan pariwisata misalnya, ketika bertemu para pemuda dilokasi wisata pantai prigi, ditanyakan maunya apa, kemudian disanggupi untuk membangun fasilitas oleh Pemkab dengan catatan yang memanfaatkan dan merawat adalah para pemuda tersebut,”katanya.
Pantai Prigi sebagai “The Best Jatim” terus diupayakan pengembangan dan pembangunan. Pemkab Trenggalek bersinergi dengan Bupati di Jatim wilayah Selatan untuk pembangunan Jalan Lingkar Selatan. Bahkan Presiden Jokowi menyetujui pembangunan bandara di sekitar akses pantai Prigi.
Hal lain masalah pendidikan, juga lebih mengedepankan peran siswa untuk aktif
Ny. Aruma Bachsin berpendapat,”Merasa nyaman di Trenggalek dengan berbaur dan berdialog dengan warga yang sangat ramah tamah dan masih polos.
Menurutnya tugas sebagai Ketua Tim PKK di Trenggalek sangat berat dan banyak, bahkan terasa lebih berat dari tugas Bupati. Sebab ketua Tim PKK langsung terjun bertemu dan berdialog dengan warga. Tetapi semua itu terasa menyenangkan,”tuturnya.
Prof DR Haryono dari Universitas Negeri Malang mengamati perkembangan Kabupaten Trenggalek khsusnya dua tahun terakhir dalam bidang Budaya dan Pariwisata menunjukkan perkembangan yang signifikan. “Warga masyarakat berperan aktif dalam proses pembangunan,” paparnya.
Ini bisa dilihat dari berbagai web dan online, partisipasi masyarakat Trenggalek semakin menunjukkan perkembangan ke arah teknologi. “Sebagaimana kita ketahui, indikator kemajuan suatu daerah dan masyarakat ditentukan oleh tiga hal : telekomunikasi, transportasi dan tourism,” ujarnya.
Hal lain menurut Prof DR Haryono, partisipasi masyarakat dengan diberikan payung hukum oleh Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak dengan lebih mengutamakan warga lokal Trenggalek pada rekrutmen tenaga kerja. “Setiap perusahaan yang berada di Trenggalek oleh Bupati ditekankan untuk menyerap tenaga kerja lokal daripada warga dari luar Trenggalek,” ujarnya.
Sedangkan Kadisbudpar Jatim Dr. H. Jarianto, Msi menyajmpaikan,” Kabupaten Trenggalek semakin menunjukkan perkembangan dibidang pariwisata secara signifikan. Untuk lebih mengembangan Kabupaten Trenggalek, Disbudpar Jatim mengusulkan masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Sudah saya usulkan Trenggalek masuk KEK selain Kabupaten Malang dan Kabupaten Gresik,” ujar Kadisbudpar. Usulan ini telah disetujui Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Sebelumnya Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menjelaskan, dua kawasan pariwisata di Jawa Timur diusulkan menjadi KEK. “Di Jawa Timur ada dua, Trenggalek dan Kabupaten Malang,” kata dia. Dan saat ini ditambah Kabupaten Gresik.
Pemprov Jawa Timur menurut Jarianto, terus bersinergi dan turun ke berbagai daerah di Jawa Timur khususnya dalam pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata. “Kalau selama ini hanya fokus di Surabaya, maka itu kita rubah hingga kedepan turun ke daerah-daerah di seluruh Jawa Timur,” ujarnya.
(Untung)