Dompu- Sejumlah warga yang didominasi oleh ibu- ibu dari Desa Mangge Asi Kecamatan Dompu, Jum’at (10/02) pagi mencari- cari Kapala Desa (Kades) Mangge Asi, Suharlan di kantor Desa setempat.
Sesampainya di kantor Desa, para ibu- ibu tersebut tak melihat Kepala Desa. Merasa kecewa, mereka mengamuk dan mengobrak abrik isi kantor. “Kami minta Kades hadir menemui kami dan memberikan kejelasan terkait bantuan masyarakat miskin. Jika tidak mau menemui kami silahkan undur diri saja dari Kepala Desa,” teriak warga.
Setelah dicari warga dengan dibantu Kapolsek Dompu, Ipda Rusdi, SH. Ternyata Kades Mangge Asi sedang bersembunyi disebuah rumah “Dukun” yang terletak di Rt.07 Dusun Saka Desa setempat.
“Bukanya saya tidak mau menemui warga tetapi saya sedang sakit. Makanya saya datang ke seni (ke rumah dukun, red) datang untuk berobat. Karena saya memilik penyakit kelainan,” ungkap Kades Mangge Asi, Suharlan saat menemui warga yang mendatanginya dirumah persembunyian itu, Jum’at (10/02) pagi.
Terkait persolan itu, dirinya berjanji akan memberikan penjelasan kepada warga pada Senin tanggal 13 Januari 2017 mendatang. “Besok Senin kita selesaikan semua. Nanti saya akan hadirkan Camat dan BPD,” janjinya.
Diketahui bahwa aksi spontanitas dari warga tersebut menuntut dan mempertanyakan kepada Kades Mangge Asi terkait realisasi bantuan rumah kumuh sebanyak 10 unit sebesar Rp.50 juta, pengadaan listrik gratis sebanyak 9 unit sebesar Rp.27 juta, pengadaan MCK sebanyak 6 unit sebesar Rp.15 juta, pengadaan mesin pompa Rp.5 juta, bantuan bakulan Rp.3 juta, bantuan untuk kios kecil Rp.9 juta dan bantuan untuk kelompok masyarakat sebesar Rp.12 juta.
Sejumlah program yang bersumber dari ADD dan DD tahap kedua tahun anggaran 2016 tersebut diduga disalahgunakan oknum Kades. “Jika Kepala Desa tidak mampu mengurus Desa ini, silahkan angkat kaki saja. Karena hanya memuat rusuh,” tegas Edu warga Mangge Asi. (B5-Syukur/Azwar)
Foto= Saat warga menyambangi Kades dirumah persembunyiannya.
