Diduga Ada Unsur Pemaksaan Vaksin di SMPN 1 Jember

  • Whatsapp

JEMBER, beritalima.com– Sertifikat Vaksin Rubella dan Difteri yang telah setahun lebih diminta oleh tokoh dan masyarakat di Indonesia, yang sampai saat ini belum ada kata “Halal” dari MUI (yang berhak dan berwenang mengeluarkan sertifikat Halal), namun tetap dipaksakan untuk disuntikkan kepada murid-murid di sekolah-sekolah dengan cara kucing-kucingan, atau tanpa pemberitahuan apalagi minta ijin kepada orang tua atau walimurid masing-masing. Hal itu terjadi di SMP Negeri 1 Jember sebuah sekolah menengah tertua di Kabupaten Jember, Senin 30/07/18 lalu.

Menurut H A Chairul Farid SE SH MH, salah satu praktisi hukum di Jember, menyampaikan bahwa ada unsur pemaksaan saat dilakukan vaksinasi, yakni dengan cara murid-murid dipegangi tangannya dan disuntik bahunya, meski murid berteriak dan tidak mau, namun tetap dipaksa.

“Padahal murid yang usia muda serta masih kecil tidak akan berdaya oleh cengkraman guru yang badannya lebih besar, tetapi guru tersebut tidak melalui norma dan atau aturan yang semestinya, yaitu tanpa memberitahukan kepada orang tua murid untuk minta ijin atau persetujuan boleh tidaknya,” ungkap Chairil Farid kepada beritalima.com,

Ia juga menerangkan bahwa, kegunaan atau manfaat dari vaksin yang dimasukkan dengan cara memaksa disuntikkan untuk apa? Manfaatnya apa? Bahayanya jelas bahwa Vaksin tersebut belum ada, atau sampai saat ini tidak ada sertifikat halal dari MUI.

“DEPKES RI belum pernah mengumumkan tentang hal ini. Pada saat setelah pelaksanaan suntik vaksin, sekolah sempat didatangi oleh wali murid tetapi guru-guru yang ada, tidak dapat menjelaskan kenapa bisa dilakukan karena diduga dilakukan tanpa prosedure yang benar, dan disuntikkan begitu saja tanpa pemeriksaan kondisi tubuh siswa tersebut bisa menerima vaksin atau tidak,” terangnya.

Penyuntikan vaksin tersebut pernah terjadi beberapa waktu yang lalu, dan sempat ada jatuh korban di Pamekasan yang sampai kejang-kejang (SMAN 2 Pamekasan Februari 2018) sehingga tidak dilaksanakan lagi.

“Sekarang vaksin tersebut disuntiukkan lagi kepada murid-murid. Ada apa sebenarnya??? Siapa yang berwenang???,” tutupnya. (#H.F)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *