SURABAYA, beritalima.com | Rini Indriyani secara resmi dikukuhkan menjadi Bunda PAUD Kota Surabaya. Istri Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi itu dilantik langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Bunda PAUD dari kabupaten/kota lain di Gedung Negara Grahadi, Senin (20/9/2021).
Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani pun mengaku bersyukur. Ia menyatakan, telah memiliki beberapa program atau grand design untuk Bunda PAUD Surabaya ke depannya.
“Alhamdulillah, hari ini saya sudah dilantik menjadi Bunda PAUD Kota Surabaya. Insya Allah ke depan, kita mempunyai beberapa program,” kata Rini Indriyani usai acara pengukuhan.
Beberapa program tersebut, kata dia, meliputi pembentukan Bunda PAUD tingkat kecamatan dan kelurahan se-Kota Surabaya. Kemudian, pembentukan dasar hukum untuk Bunda PAUD holistik integratif yang mencakup Gugus Tugas PAUD dengan sinergitas bersama dinas terkait. “Kemudian juga pembuatan grand design 5 tahun ke depan untuk pengembangan Bunda PAUD holistik integratif,” jelasnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya itu juga memaparkan, bahwa Bunda PAUD tidak bisa bekerja sendiri dan tentu membutuhkan sinergitas dari semua pihak. Utamanya, dinas terkait maupun Tim penggerak PKK. Sebab, PAUD juga mencakup beberapa sektor, seperti kesehatan, pendidikan, pola asuh maupun kesehatan lingkungan. “Sehingga kami harus bersinergi dengan PKK dan dinas-dinas terkait,” ujarnya.
Apalagi, Rini menyebut, masih ada keterkaitan program atau kegiatan antara Bunda PAUD dengan PKK. Artinya, ada irisan kegiatan-kegiatan PKK yang masih berkaitan dengan program Bunda PAUD. Misalnya, dalam upaya pencegahan stunting di Kota Surabaya. “Ada kegiatan-kegiatan yang memang berhubungan. Sehingga nanti akan kita sinergisitaskan Bunda PAUD ini dengan PKK dan dinas yang terkait,” tuturnya.
Saat ini, Rini menyatakan, fokus utama Bunda PAUD Surabaya adalah untuk pencegahan stunting. Sebab, stunting ini bersifat kompleks yang meliputi pendidikan, kesehatan maupun pola asuh anak.
“Sehingga alangkah baiknya jika kita bisa meminimalisasi jangan sampai ada stunting, sebelum mereka pasangan muda menikah. Kita hentikan (stunting), kita berikan pengarahan,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, ia juga mengajak seluruh elemen terkait untuk bergerak bersama dalam upaya pencegahan stunting di Kota Surabaya. Termasuk pula, dalam upaya mencegah angka kematian ibu dan bayinya.
“Jangan sampai mereka (ibu) kondisi hamil melahirkan bayi yang stunting. Mudah-mudahan stop sampai di sini. Kita bergerak bersama untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak, serta angka stunting di Kota Surabaya,” kata dia.
Karenanya, Rini juga berharap, melalui program grand design Bunda PAUD 5 tahun ke depan tersebut, dapat mewujudkan anak-anak Surabaya yang hebat. Termasuk pula dalam peningkatan kualitas tenaga pendidik PAUD dan sinergisitas dengan organisasi-organisasi mitra PAUD. “Mohon doanya semoga bisa berjalan dengan baik dan kita bisa menciptakan anak-anak Surabaya yang hebat,” pungkasnya. (*)