BANYUWANGI, beritalima.com – Dalam masa pandemi sekarang ini, semua kegiatan yang melibatkan orang banyak harus mematuhi protokoler kesehatan dengan menjalankan 3M, antara lain mencuci tangan dan menjaga jarak. serta tidak adanya pemeriksaan suhu badan.
Namun dalam kegiatan penilaian kinerja guru yang diselenggarakan PAI kabupaten Banyuwangi yang melibatkan guru agama islam di dua kecamatan yakni kecamatan Glenmore dan kalibaru diduga tidak menjalankan protokoler kesehatan
kegiatan yang bertempat di Aula Kantor Satkorwildik kecamatan Glenmore, mendatangkan sekitar 106 guru yang terlihat tidak menyediakan tempat cucii tangan dan tidak menjaga jarak serta tidak dilakukan oengecrkan suhu badan.(28/11/2020)
Menurut H.Mardiyono, KKG PAI kecamatan Glenmore selaku orang yang ditunjuk untuk menyediakan tempat menuturkan hanya ditunjuk untuk menyediakan tempat
“saya hanya ditunjuk menyediakan tempat, dan berkaitan ijin dari gugus Covid, saya kurang paham itu semua yang handle dari kabupaten.” ungkapnya
Sedangkan menurut Wahid, Pengawas PAI kabupaten Banyuwangi untuk kecamatan Glenmore dan kalibaru, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan menjalankan tugas.
“kegiatan ini sudah kami jalankan di 25 kecamatan, karena ini merupakan tugas kita sebagai pengawas untuk melakukan penilaian kinerja mutu guru.” ungkapnya
ketika disinggung tentang ijin dari gugus Tugas Covid kecamatan, Wahid enggan menjawab.
“yang penting kita sudah menjalankan protokoler kesehatan, dan peserta kita ambil separuh separuh, setelah selesai bisa langsung meninggalkan tempat.” imbuhnya
Sementara menurut, juru bicara Gugus penanganan covid 19, Kabupaten Banyuwangi, dr. Wijdi Lestariono, Menyampaikan dalam kegiatan yang melibatkan orang banyak ada beberapa alternatif.
“Pilihan petama pertemuan bisa dilakukan secara daring. Cara ini harus terus dibiasakan untuk menghindari kerumunan. Jika terpaksa harus ssecara tatap muka maka jumlah peserta hrs dibatasi dengan perhitungan 50% dari kapasitas yang ada. Tujuannya supaya aspek jaga jarak bisa diterapkan. Selain itu semua aspek pencegahan harus ada. Pemeriksaan suhu, sarana cuci tangan dengan sabun di air mengalir atau dengan menyediakan hand sanitizer dalam jumlah memadai. Bahkan jika melibatkan peserta dari luar kota harus menambah syarat membawa hasil Rapid Test non reaktif. Dan pada saat merencanakan kegiatan itu harus berkoordinasi dengan Satgas Kecamatan.” jelasnya. (bi)