KEPULAUAN SULA,beritalima.com-Warga Desa Falabisahaya Kecamatan Mangoli utara Kepsul resah dengan oknum pengusaha yang sengaja menaikan harga BBM secara sepihak.
Pasalnya, harga bensin per liter sebelumnya ditingkat penceger dari harga Rp 9 ribu naik hingga Rp 15 ribu per liter.
“Kami tidak bisa lagi beraktivitas karena tidak mampu membeli bensin, karena harganya terlalu mahal,pada minyak tersebut baru selesai di bongkar di atas dermaga falabisahaya.”kata Mufdi salah satu warga.Minggu 21/1/2017.
Selain itu, pada desember lalu terjadi kelangkaan bbm sehingga ada oknum yang sengaja menaikan harga secara sepihak. Dia meminta ada perhatian dari pemda.
Untuk mengatasi keresehatan itu, Kadis Koperindag Sula Rakib Hi.Rauf kemarin bertolak ke Desa Falabisahaya untuk menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat dan pelaku usaha minyak diwakili Wilson Wowor dan para pengecer minyak serta polsek dan pemerintah desa.
“Kami juga dapat laporan dari warga dan camat, kami langsung kordinasi dengan APMS sanana sebagai distributor bbm ke Falabisahaya,”kata Kadis Koperindag Sula Bakir Hi.Rauf ketika dikonfirmasi Malut Post kemarin.
Namun dari hasil koordinasi bahwa harga bensin naik lantaran kuota minyak ke falabisahaya semulanya 55 ton telah dikurangi oleh Pertamina Ternate menjadi 30 ton
Pengurangan jatah itu yang dimanfaatkan oleh pelaku usaha minyak untuk menaikan harga.
“Dan saya sudah koordinasi pertamina dan alasan mereka pengurangan itu karena ada permintaan minyak di Taliabu oleh bupati,”kata dia.
Meski begitu, pihaknya meminta agar meski daerah lain minta tetapi kuota falabisahaya jangan dikurangi dan itu direspon pihak pertamina sehingga pengiriman berikut sudah penuhi kembali jatah.
Sementara dari hasil pertemuan itu telah disepakati bersama agar harga diturunkan seperti semula yakni harga pangkalan Rp 9 ribu sementara tingkat pengecer Rp 10 ribu.
.”Tetapi harga itu akan dikaji kembali setelah kami laporkan ke bupati,”pungkas diam (dino)