SERDANGBEDAGAI,beritalima.com-Puluhan Pasien Kusta UPT. Dinas Sosial Dusun XII, Desa Simpang Empat Belidaan, Kecamatan Sei Rampah, Sergai mengaku kelaparan dan turun ke jalan meminta sumbangan kepada pengendara yang melintas di jalan umum, tepatnya di depan UPT Kusta Belidaan ,Selasa (18/7) sekira pukul 13:00 WIB. Taknya itu puluhan penyandang kusta makan ubi bakar sebagai pengganti makan siang dipinggiran jalan jalinsum Seirampah -Dolok Masihul.
Madin (40) satu dari puluhan penderita kusta kepada Beritalima.com mengatakan puluhan pasien kusta kelaparan, pasalnya bantuan dari Dinas sosial Provinsi tidak kunjung datang, seperti biasa bantuan tidak pernah lewat dari tanggal 15 sementara stok makanan mereka sudah habis, hingga puluhan pasien kusta pun turun ke jalan untuk meminta sumbangan.
Madin mengatakan semenjak UPT. Kusta di ambil alih oleh Dinas Sosial Provinsi banyak sekali keluhan dialami sesama pasien kusta, selain bantuan sembako terlambat datang, jatah sembako untuk dewasa juga akan di kurangi jika kebijakan itu dilakukan maka kehidupan penyandang kusta akan semakin sulit.
“ Semasih di Dinas Kesehatan kami tidak pernah mengeluh, mulai dari sembako, pengobatan, dan lainnya sangat maksimal tapi setelah di ambil alih oleh Dinas Sosial keluhan terus bermunculan dan jatah juga akan di kurangi, sedangkan jatah seperti biasa saja kurang untuk keluarga kami apa lgi jatah yang ada di kurangi bagai mana lagi kami mau hidup”Ucap Madin.
Di jelaskan Madin ada 100 KK lebih penyandang kusta di UPT, Kusta Belidaan dan ada 130 anak-anak serta 80 untuk dewasa dan setiap bulannya mereka menerima bantuan 15 Kg beras, serta gula, minyak makan, teh, sayur mayur dan telor jika jatah tersebut di kurangi penyandang kusta mengancam akan turun kejalan.
“ Jika bantuan belum juga datang maka kami akan tetap turun ke jalan bila perlu ke jalan lintas dan kami menolak jatah kami di kurangi” ucap Madin.
Sementara itu Kepala UPT. Kusta Belidaan Kristina Purba tidak berhasil di konfirmasi karena tidak berada di tempat. Pantaun Beritalima.com-para penyandang kusta menggunakan kardus sebagai wadah untuk meminta uang di jalan dan sambil membakar ubi kayu untuk makan siang.
Reporter beritalima:sugi