Dinas Kesehatan Kota Kupang Sosialisasi Teknis PMT untuk Ibu Hamil dan Balita

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Dinas Kesehatan Kota Kupang menggelar kegiatan sosialisasi teknis pemberian makanan tambahan (PMT) Pangan Lokal Tinggi Protein Hewani dengan Tambahan Serbuk Marungga NTT untuk Ibu Hamil dan Balita di Kota kupang, di rumah jabatan Wali Kota Kupang Kamis (13/4/2023).

Kegiatan-kegiatan itu dibuka Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh, yang diikuti peserta PKK kecamatan dan kelurahan se-Kota Kupang.

Kabid Kesmas I.G.A. Ngurah Suarnawa, dalam laporannya menyampaikan bahwa stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh Kurangnya Asupan Gizi dalam waktu yang cukup lama. Dampak Stunting dapat menyebabkan adanya gangguan perkembangan Fisik dan kognitif Anak.

Anak stunting mempunyai intelligence Quotie tidak suka di (IQ) lebih rendah dibandingkan rata-rata IQ. Anak Normal (kemenkes RI. 2018)

Masa balita merupakan masa yang sangat penting karena merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sembilan bulan masa kehamilan dan dua tahun pasca Kelahiran merupakan masa Emas dimana sel-sel otak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. (zat gizi diperlukan dalam jumlah yang cukup)

Dampak kekurangan Gizi /Stunting terhadap perkembangan otak sangat merugikan performance anak, sel otak tidak tumbuh sempurna teristimewa di masa golden Period yaitu 0-2 tahun/1000 HPK) hal ini karena 80-90 % sel otak anak terbentuk semenjak masa dalam kandungan sampai usia 2 tahun.

Apabila gangguan tersebut terus berlangsung, maka akan terjadi penurunan skor tes IQ sebesar 10-13 point. Penurunan perkembangan IQ tersebut akan mengakibatkan terjadinya Loss Generation, artinya anak-anak tersebut akan menjadi beban keluarga, masyarakat dan pemerintah karena terbukti keluarga dan pemerintah harus mengeluarkan biaya kesehatan yang tinggi akibat

Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh, ketika membuka sosialisasi PMT tersebut menyampaikan, jumlah balita yang mengalami Stunting di Kota Kupang sebanyak 4.573 orang. Oleh karena itu, seluruh perangkat mulai dari RT, RW, Posyandu, Puskesmas dan Dinas Kesehatan berkolaborasi dalam penanganan Stunting sehingga bisa terselesaikan dalam satu tahun.

Menurut George Hadjoh, Presiden Jokowi menegaskan bahwa target penurunan angka stunting sebesar 14 persen harus dapat dicapai pada tahun 2024 mendatang.

Begitu pula Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, target penurunan angka stunting sebesar 12 persen.

Pada kesempatan itu, George Hadjoh, meminta para PKK Kelurahan, Posyandu dan Puskesmas agar mensosialisasikan manfaat daun kelor. Dan, juga mendorong tiap rumah tangga menanam kelor.

Kadis Kesehatan Kota Kupang Retnowati mengatakan, pemberian makanan tambahan (PMT) sesuai petunjuk teknis pelaksanaan sampai di ujung tombak. Yaitu PKK tingkat kelurahan, semua tahu bagaimana mekanisme pemberian makanan tambahannya.

“Jadi sosialisasi hari ini kita lakukan mulai bagaimana itu PMT, seperti apa pengolahannya, kemudian apa yang dipersiapkan setiap kelurahan, bagaimana mekanismenya nanti pencairan anggarannya”, kata Retnowati.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait