PADANG,SUMBAR – Sejalan dengan selesainya pembangunan Pasar Inpres, Dinas Pasar Kota Padang akan menata dan membenahi secara keseluruhan kondisi di Pasar Raya Padang. Mulai dari kesemrawutan, kemacetan, pungutan liar, salon di Padang Theater yang disalahgunakan sebagai tempat esek-esek dan lain sebagainya.
Kepala Dinas Pasar Kota Padang, Endrizal kepada wartawan, Jumat (10/6) mengaku, pembenahan Pasar Raya Padang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, pihaknya akan melanjutkan penataan pasar di tahun 2016 ini.
“Kami akan lakukan penataan dengan pola persuasif berkelanjutan,” katanya saat dihubungi melalui selulernya.
Dengan pola persuasif berkelanjutan yang diterapkannya dalam menghadapi permasalahan yang kompleks di Pasar Raya Padang, secara bertahap sudah mulai terlihat perkembangan dari penataan pedagang saat ini. Pola persuasif dilaksanakan melalui pendekatan secara langsung pada para pedagang, orang bagaknya serta semua yang berkaitan dengan Pasar Raya.
“Kami selalu melakukan pertemuan langsung dengan pedagang, baik di lapangan maupun di kantor Dinas Pasar,” jelasnya.
Pertemuan-pertemuan tersebut, katanya, dilakukan untuk menerima aspirasi pedagang sekaligus mencari solusi terbaik. “Kami selalu terbuka dengan pedagang. Dalam mengambil keputusan, kami tidak ingin merugikan pedagang dan semua pihak,” katanya.
Sementara, untuk persoalan salon di Padang Theater yang disalahgunakan sebagai tempat esek-esek, dikatakan bahwa Dinas Pasar sudah melakukan pertemuan langsung dengan pengurus dan pemilik salon. Sudah ada kesepakatan bahwa beberapa salon disegel dan tidak boleh beroperasi karena memang tidak layak.
Sementara, beberapa lainnya masih diberikan kesempatan asal dapat mematuhi kesepakatan sebelumnya. Namun, selama bulan ramadhan, seluruh salon di Padang Theater ditutup.
Kemudian terkait kemacetan di beberapa titik yang disebabkan angkot ngetem sembarangan, seperti di depan Masjid Muhammadiyah dan depan simpang Sandang Pangan, pihaknya sudah menyerahkan pada pihak Dishub agar bisa melakukan pengawasan dan penertiban pada angkot-angkot tersebut.
“Kondisi kemacetan terjadi karena sampai saat ini pangkalan angkot itu masih belum bisa menampung seluruh trayek angkot. Ini merupakan tugas dari Dishubkominfo Padang dan semuanya dikembalikan ke dinas terkait,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Padang, Elly Thriyanti menyampaikan, kinerja Dinas Pasar saat ini sudah cukup baik. Ia mengapresiasi akan hal tersebut. Elly mengaku tidak mudah membenahi Pasar Raya karena banyaknya oknum yang bermain. Namun, tentu harus ada kebijakan atau langkah – langkah yang harus diambil Dinas Pasar, ujarnya.
Selain persoalan-persoalan membenahi kesemrawutan, menurut Elly masih ada ‘PR’ bagi Dinas Pasar. Yakni, tunggakan pembayaran oleh pihak SPR (Sentra Pasar Raya). “Ini merupakan PR bagi Dinas terkait. Semoga bisa diselesaikan secepatnya,” ungkap Elly.
(pdm/bim/rki)