Dinas Pertanian dan Perikanan Gelar Pembinaan Kesmas Veteriner

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggelar kegiatan pembinaan kesehatan masyarakat veteriner, sekaligus sosialisasi produk hewan ASUH, kegiatan pembinaan pelatihan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat veterinerg di gedung pertemuan PKK, komplek Pendopo Muda Graha Pemkab, Selasa 16 Juli 2019.

Menurut Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Estu Dwi Waluyani, pembinaan kesehatan masyarakat veteriner, dalam hal ini dikhususkan melakukan sosialisasi produk hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).

“Kalau peserta ada 40 orang. Yakni dari mantri petugas lapangan, jagal sapi serta ayam (pemotong hewan), Satgas Pangan Polres dan MUI,” kata Estu.

Menurutnya, peserta inilah yang harus disasar pertama kali untuk menghasilkan produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.

“Karena pada dasarnya, tujuan kami melindungi konsumen masyarakat Kabupaten Madiun dalam rangka mengkonsumi produk dari hewan. Kemudian kami sinkronkan, kami hadirkan narasumber dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, dari MUI dan dari tim Satgas Pangan. Teman teman inilah yang setiap saat dalam rangka pengamanan pangan yang bekerja sama dengan kami,” terangnya.

Sehingga, lanjutnya, ini yang harus didudukkan bersama beserta para audiens yang menghasilkan diskusi yang cukup bagus dan ada keterbukaan.

“Jadi kita sama sama bisa mengantisipasi terhadap hal hal mana yang boleh dilakukan, mana yang tidak. Mana yang dilakukan itu halal, mana yang tidak halal,” tandasnya.

Sebelum ini, paparnya, Dinas Pertanian dan Perikanan dalam ini Bidang Peternakan, secara berkala selalu keliling ke pemilik jagal yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun.

“Jadi kami mempunyai jadwal tertentu, kami keliling ke beberapa titik untuk melakukan pembinaan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu narasumber yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, drh. Juliani Poliswari, menjelaskan, tentang pentingnya mengenai RPH (Rumah Pemotongan Hewan) dan mengenai produk ASUH-nya.

“Yang utama, bagaimana masyarakat memperoleh produk untuk konsumen yang memenuhi persyaratan higenisanitasi. Poinnya, mendapatkan produk yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH),” kata Juliani.

Bahkan, Juliani sangat mengapresiasi Pemkab Madiun. Karena, melalui Dinas Pertanian dan Perikanan, sering mengadakan kegiatan seperti ini.

“Sosialisasi dilakukan memang harus dari pemotong hewan dulu. Karena yang menghasilkan yang baik khan pemotong hewan. Untuk selanjutnya, semoga Kabupaten Madiun bisa menyediakan RPH seperti yang disyaratkan. Pemda wajib menyediakan RPH di daerahnya masing masing,” tegasnya. (Ajay/Dibyo).

Ket.Foto Atas: Estu Dwi W (kiri), drh. Juliani P (kanan).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *