MADIUN, beritalima.com- Dinas Pertanian dan Perikanan, Badan Ketahanan Pangan, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, termasuk Kodim 0803/Madiun, meminta agar Bulog hadir dalam panen petani serta memberikan harga untuk Gabah Kering Panen-Luar Biasa (GKP-LB).
Pasalnya, selama ini kehadiran Bulog dirasa minim dan membeli gabah dengan harga jauh dibawah pasaran.
Salah satu ketua Gapoktan, Sardi, mengatakan, tahun lalu Bulog tidak hadir saat petani panen. “Tahun lalu (2016), kami dari Gapoktan nyaris tidak merasakan kehadiran Bulog saat panen,” kata Sardi, saat rapat Koordinasi Serapan Gabah di Kabupaten Madiun Tahun 2017, di ruang rapat Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun, Kamis 9 Maret 2017.
Hal senada dilontarkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, M Najib. Menurutnya, dalam berbagai kesempatan panen, Bulog jarang hadir di lokasi usai panen.
“Jika seperti ini, bagaimana bisa menyerap gabah petani secara maksimal? Kami minta Bulog datang ke lokasi saat panen agar petani bisa menikmati harga dari pemerintah,” kata M. Najib.
Komandan Kodim 0803 Madiun, Letkol Inf Rachman Fikri, menegaskan, Bulog harus bisa membeli GKP-LB. Harga pasar GKP di sejumlah desa saat ini mencapai Rp 3.600-Rp 3.750 per kg. Jika Bulog bersikukuh harga dibawah itu, dijamin Bulog kesulitan menyerap gabah.
“Kabupaten Madiun diberi target sebanyak 38.444 ton gabah. Kami berusaha kadar airnya 26. Syukur bisa dibawah 25 dengan harga Rp 3.700 per kg. Harga segitu sudah disubsidi pemerintah Rp.400 per kg. Jadi tidak ada alasan tidak bisa. Kami diberi tugas pengawalan dan pengawasan subsidi itu,” terang Letkol Inf. Rachman Fikri.
Menanggapi hal itu, Bidang Pengadaan Bulog Subdivre Madiun, Rofi’i, hanya bisa menyatakan siap hadir di lokasi panen dengan harga subsidi. “Kami akan hadir jika panen nanti,” kata Rofi,i. (Rohman/Dibyo).
Foto: Istimewa