Dinas PU Binamarga ‘Klaim’ Proyek Jalan Ketindan Wonorejo Sesuai Bestek

  • Whatsapp

KABUPATEN MALANG, beritalima.com– Dinas Pekerjaaan Umum Binamarga (DPU Binamarga) Kabupaten Malang, mengklaim bahwa pekerjaan proyek ‎peningkatan Jalan desa Ketindan Wonorejo Kecamatan Lawang, senilai Rp 900 juta, yang dimenangkan oleh CV Fam Jaya senilai Rp 800 juta dengan luas 1760 m2, ready mix K 250 sudah sesuai bestek atau RAB. Item pekerjaan jalan cor beton k-250, lapis aspal AC-WC, drainase, dinding plengsengan.

“CV Fam Jaya sudah memberikan keterangan, bahwa semua prosedure sudah sesuai Bestek, dan proses pekerjaan masih 35 persen,” kata Anita PPTK Dinas PU Binamarga kepada wartawan Kamis, (30/08).

‎Anita juga menegaskan bahwa proses pengecoran yang dilakukan oleh CV Fam Jaya juga sudah sesuai yakni, pada saat sebelum dilakukan pengecoran jalan sudah diberi alas plastik agar kekuatan cor lebih kuat.

“Dari keterangan cv yang ngerjakan sudah diberi alas plastik, dan pada saat pengecoran pun sudah menggunakan benda uji,” terangnya kepada awak media.

Tak hanya itu masih menurut Anita, bahwa soal cor yang terlihat pecah pecah tersebut menurutnya kondisi cor masih basah, dan belum kering.

“Karena masih basah belum kering, jadi terlihat pecah,” kata Anita.

Anita juga mengakui bahwa untuk proyek pengerjaan pengecoran, tidak menggunakan tulangan maka dari itu, tidak perlu digunakan alat penguji berupa alat pemerata cor atau fibrator.

“Didalam RAB memang proses pengecoran jalan seperti itu tidak menggunakkan tulangan,” tandasnya.

Sementara itu dikatakan Sandy salah satu pakar tehnik di Malang yang juga sering mengerjakan proyek proyek di Pemerintahan menegaskan, harusnya proyek pengecoran dengan ready mix K 250 menggunakan Fibrator.

“Apapun yang terjadi harusnya pengecoran menggunakan fibrator, untuk menutup pori pori cor, agar tidak terjadi pecah pecah saat proses finishing cor,” katanya, dihubungi wartawan Minggu, (03/09).

Menurutnya biasanya hampir semua kontraktor atau rekanan, mengabaikan hal itu sebab biaya sewa fibrator hampir sama dengan biaya pengecoran.

“Kesalahan kontraktor atau rekanan biasanya disini, soalnya biaya sewa fibrator relatif mahal,” tandasnya.

(Gie)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *