KEPULAUAN SULA,beritaLima,com – Kedatangan Tim Fifian Adeningsih Mus (FAM) untuk memenuhi Undangan Klarifikasi ke Sekretariat Gustu Covid-19 Kabupaten Kepulauan Sula di Desa Mangon, Kecamatan Sanana, Selasa malam (19/20).
Polemik kedatangan Fifian Adeningsih Mus (FAM) dalam rangka menjalankan ‘tradisi keluarga’ untuk membagikan paket bantuan kepada warga masyarakat Kepulauan Sula (Kepsul),namun
banyak kalangan menilai yang menjadi masalah bukan pada membagikan paket bantuan yang disinyalir mencapai 60 Ton Beras atau setara kurang lebih sekitar Rp 1 Milyar.
Akan tetapj yang menjadi polemik adalah terkait kedatangan FAM dan rombongan yang tidak melalui jalur resmi perjalanan laut, atau tidak tiba di pelabuhan resmi sehingga luput dari pendataan Tim Gustu Covid-19 yang memang membuka Posko Pelayanan dan Pendataan untuk masuk dan keluar orang di setiap Pelabuhan dan Bandara se-Kabupaten Kepsul.
Kehadiran Tim FAM ke Sekretaris
Gustu Covid-19 sekitar jam 23.00 Wit di terima oleh Kalak Gustu Kabupaten Kepulauan, Hendra Umabaihi, Koord. Bidang Perhubungan Gustu yang juga Kadis Perhubungan M. Ali Yasin sedangkan Koordinator Tim FAM oleh Hi. M. Husni Sapsuha
Materi Klarifikasi terfocus pada 3 point yakni, Kegiatan yang menimbulkan kerumunan masa, kegiatan pembagian bantuan yang tidak melakukan koordinasi dengan Tim Gustu covid-19, tidak melaksanakan Isolasi mandiri selama 14 hari._
Tim Fifian Adeningsih Mus (FAM) Hi. M. Husni Sapsuha saat diwawancari awak media menjelaskan bahwa ada 3 hal yang menjadi klarifikasi adalah Pelaksanaan kegiatan yang menimbulkan kerumunan masa itu menurut Kami tidak ada, karena setiap Desa kita hanya mengambil sampple hanya 3-5 warga, selanjutnya itu menjadi tugas Tim Kami di setiap Desa”, ujar Hi.M. Husni Sapsuha.
Selanjutnya yang kedua Hi.M.Husni Sapasuha menjelaskan, bahwa benar Fifian Adeningsih Mus (FAM)
dan Tim tidak melakukan koordinasi dengan Tim Gustu Covid-19 Kepulauan Sula dalam melaksanakan kegiatan ini, hal ini karena ketidaktahuan Kami, “Untuk itu Kami hanya melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian dalam hal ini Polres Kepulauan Sula untuk keamanan pelaksanaan acara tersebut.
Hal ini masih menurut, Hi. Husni Sapsuha FAM dan Tim akan menyurati dan melakukan koordinasi dengan Gustu Covid-19 Kepsul untuk melaksanakan agenda yang tersisa serta guna mendapatkan arahan terkait batasan-batasan yang harus dilakukan terkait ‘Social Distancing’ dan juga ‘Physical Distancing’ dalam rangka pencegahan dan penularan Corona Virus Desiasse atau Covid-19.
Menyangkut Persoalan Karantina Mandiri atau Isolasi Diri Sendiri (IDS), ‘Hi Husni Sapauha’ berdalih bahwa FAM sudah melakukan batas Isolasi, rekam perjalanannya hanya dari Sanana-Taliabu dan kembali ke Sanana, “Dirinya malah mengklaim bahwa Taliabu adalah Zona Hijau dan Sula malah menjadi Zona Merah.
“Permasalahannya kan Taliabu itu Zona Hijau dan Sula disini Zona Merah, justeru nanti kembali dari sini ke Taliabu FAM akan melakukan Isolasi Diri”, tutur Hi. Husni.
Sementara itu Gustu Covid-19 Kepsul melalui M. Ali Yasin, kepada media mengatakan, “Kami hanya meminta Klarifikasi dari mereka, dalam melakukan kegiatan di Sula, klarifikasi mereka sudah sesuai dengan protap Covid-19, “Untuk itu Kami meminta Klarifikasi mereka secara tertulis kemudian juga menyurati kami secara resmi untuk agenda selanjutnya”, ujar M. Ali Yasin. [DN]