MASOHI, BeritaLima.com,- DInas kesehatan Kabupaten Maluku Tengah bergerak cepat dalam mengatasi penularan Frambusia dengan menggelar orientasi teknis dan pelatihan dalam rangka pemberian obat massal frambusia sekaligus untuk berkontribusi dalam mewujudkan tercapaian efadikasi frambusia tahun
2020.
Ini merupakan tindak lanjut terhadap data Kemenkes RI dimana Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu dari 64 wilayah Kabupaten/kota yang masuk kategori daerah Endemis Frambusia.
Sekadar tahu, Frambusia merupakan jenis penyakit kulit yang mudah menular, penyakit ini ditandai dengan timbulnya bintil-bintil kecil pada kulit yang letaknya berdekatan. Setelah matang, bintil-bintil tersebut merekah dan mengeluarkan nanah. Jika mengering, menimbulkan kerak dan membekas dan disertai dengan sakit kepala dan nyeri pada tulang.
Bupati Maluku Tengah, Tuasikal ABua dalam sambutannya berharap kegiatan yagn diselenggarakan saat itu mampu berkontribusi positif.
Dapat menghasilkan petugas yang telatih untuk menyelesaikan permasalahan terkait dengan penerimaan masyarakat terhadap kegiatan pemberian obat penyecagahan missal (POPM) Frambusia.
“Kita semua berkewajiban untuk terus mengintensifkan strategi dan kebijakan serta melaksanakan target capaian eradikasi frambusi. Perlu ada sosialisasi terpadu,” tandas bupati.
Terkait itu, diharapkan para peserta dapat mengikut dengan seksama sosialisasi yang dilaksanakan dinas Kesehata dengan harapan agar penularan frambusia di wilayah Maluku tengah dapat ditekan, bahkan dihilangkan. “Semua tentunya bergantung pada kepala puskesma di tingkat Negeri dan kecamatan, kader dan pemangku kepentingan tingkat kabupaten Maluku Tengah dalam melakukan advokasi dan sosialisasi akselerasi dan intenfikasi POPM,” seru bupati.**JCHR