SURABAYA, beritalima.com | Terapi kesembuhan bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak hanya dilakukan dengan pemberian obat serta rehabilitasi medik. Namun juga diperlukan terapi tambahan yang berfungsi untuk mempercepat kembalinya ingatan memori pasien tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya kepada pasien ODGJ penghuni UPTD Liponsos Keputih. Pasien ODGJ di sana, mendapat terapi tambahan berupa pertunjukkan art musik yang digelar di Halaman UPTD Liponsos Keputih Surabaya, Kamis (22/08/2019).
Pertunjukkan musik yang digelar itupun mendapat antusias yang begitu besar bagi para penghuni Liponsos Keputih. Tak jarang, pasien ODGJ ikut berjoget dan naik di atas panggung untuk bernyanyi bersama dengan para musisi. Kegembiraan mereka semakin terpancar ketika salah satu jurnalis bersuara emas ikut menyumbangkan beberapa lagu. Bahkan, dokter yang menangani mereka pun turut serta bernyanyi untuk menghibur pasien-pasien tersebut.
Kepala Dinsos Surabaya, Supomo mengatakan, selain penyembuhan melalui obat dan rehabilitasi medik, pasien ODGJ di Liponsos Keputih juga diberikan terapi tambahan berupa art musik. Hal ini bertujuan untuk mempercepat kesembuhan serta mengembalikan ingatan memori pasien itu. “Jadi terapi musik ini merupakan salah satu terapi tambahan untuk mengembalikan ingatan memori pasien,” kata Supomo saat ditemui di Liponsos Keputih, Kamis, (22/08/2019).
Namun, sebelum menerapkan terapi tersebut, pihaknya memastikan telah meminta masukan-masukan dari dokter kejiwaan. “Kami sebelumnya meminta saran dokter, dan ternyata memang terapi melalui musik sangat dianjurkan untuk penyembuhan ODGJ,” jelasnya.
Selain diberikan terapi art musik, pasien ODGJ di Liponsos Keputih, juga diberikan terapi menggunakan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Disamping itu, para penghuni di sana juga diajarkan kedisiplinan yang bertujuan untuk mengembalikan ingatan memori mereka. “Kalau waktunya mereka ngaji ya ngaji, kalau waktunya hiburan ya hiburan, jadi ada waktunya,” katanya.
Bahkan, Supomo menyampaikan, pihaknya berencana rutin mengadakan pertunjukkan art musik untuk menghibur para penghuni di Liponsos. Selain dinilai efektif untuk kesembuhan pasien ODGJ, pertunjukkan musik juga menjadi salah satu hiburan bagi para penghuni di sana.
“Mungkin bisa tiap bulan nanti kita adakan, bisa juga nanti menggandeng dengan musisi jalanan. Jadi nanti orang-orang bisa mendonasikan kemampuan bermusiknya untuk kesembuhan ODGJ,” terangnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Kesembuhan Jiwa, dr Lila Nurmayanti SpKJ menjelaskan, terapi musik merupakan salah satu bagian tambahan yang biasa dilakukan untuk proses pengembalian fungsi-fungsi sosial ODGJ. “Namun tidak semua ODGJ diberikan terapi musik, kita sesuaikan dengan kemampuan fungsi pasien itu, mereka sudah bisa melakukan interaksi atau tidak,” kata Lila sapaan lekatnya.
Menurutnya, sebelum dilakukan metode terapi menggunakan musik, pasien ODGJ akan dievaluasi kondisi kejiwaannya. Jika pasien itu sudah mulai membaik dan bisa berinteraksi, maka bisa diterapkan terapi tersebut. “Itu (kondisi pasien) kita evaluasi dulu, kita lakukan scoring, baru kita lakukan terapi sesuai dengan kesukaanya dia. Tujuannya adalah pengembalian fungsi supaya dia bisa memaksimalkan kondisi seperti awal,” paparnya.
Lila menambahkan, bahwa terapi musik merupakan salah satu cara yang paling efektif dan mudah dibanding metode lain untuk penyembuhan pasien ODGJ. Namun frekuensi terapi juga harus ditentukan sesuai dengan kebutuhan pasien tersebut. “Jadi tidak hanya dengan terapi pengobatan, tapi terapi ini (musik) adalah salah satu metode penyembuhan yang paling baik,” pungkasnya. (*)