Dipimpin Jos Soetomo, Beberapa Tokoh Sosial Audensi Dengan Gubernur

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com- Beberapa orang dari YHMCHI, Yayasan Sosial Abdi Husada Utama dan Yayasan Jatidiri Bangsa, yang dipimpin tokoh senior Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) menghadap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (14/1/2020), kemarin.

Kehadiran mereka ke gedung negara Grahadi, untuk melakukan audensi dengan Gubernur.

“Saya berharap YHMCHI menjadi motor dalam aksi-aksi kemasyarakatan di Jatim. Jangan terlalu meluas dulu. Cukup Masjid Cheng Hoo yang ada di Jatim melakukan sinergi dengan sejumlah organisasi lainnya untuk melakukan aksi-aksi sosial. Pemprov Jatim berharap turut bersama dalam aksi tersebut,” kata Khofifah.

Masjid Cheng Hoo yang ada di Jatim, lanjutnya, setiap dua bulan sekali melakukan aksi-aksi sosial bersama di sejumlah daerah dengan bergantian. Seperti menyantuni anak yatim, membagikan sembako hingga operasi katarak.

“Saya benar-benar menekankan soal operasi katarak ini, karena penyakit ini di Jatim cukup mengkhawatirkan,” tuturnya.

Menurut Khofifah, berdasarkan data yang ada, jumlah kebutaan di wilayahnya tergolong masih tinggi.

“Saat ini angka kebutaan di Jatim masih tinggi, masih di atas rata-rata nasional. Penyebabnya, 80 persen kebutaan di Jatim karena katarak. Penyebabnya ini yang harus diatasi,” ungkapnya.

Layanan operasi katarak gratis sudah sering dilakukan. Namun, ia ingin target Jatim bebas katarak lebih maksimal dan cepat terwujud.

“Kita berharap pada 2023, Jawa Timur sudah bebas katarak,” harapnya.

Mendengar permintaan tersebut, H. Abdullah Nurawi, Ketua Umum YHMCHI mengatakan, siap melaksanakan usulan-usulan dari Gubernur, karena hal itu benar-benar menyentuh masyarakat kecil.

“Masjid Cheng Hoo di Indonesia ada 14 masjid. Di Jatim terdapat 4 masjid Cheng Hoo. Kami setiap Ramadhan selalu mengadakan aksi sosial, seperti menyantuni anak yatim hingga pembagian sembako. Kami juga sudah cukup lama bersinergi dengan Yayasan Abdi Husada Utama dalam operasi katarak. Insya Allah kami siap melaksanakan saran Gubernur untuk langkah selanjutnya,” kata Abdullah.

Sementara itu pimpinan Yayasan Abdi Husada, Soeharsa, mengatakan, yayasan yang dipimpinnya didukung oleh 22 pengusaha Jatim. Diantaranya Alim Markus dan lainnya. Total pelayanan dari 2012 hingga 2019, yakni Klinik Regular Gratis 92.996 pasien dan operasi katarak gratis sebanyak 1.366 pasien.

“Kami melakukan sinergi dengan komunitas maupun lembaga pemerintah untuk lebih mensukseskan operasi katarak gratis ini,” katanya.

Mayjen TNI MAR (Pur) Norman Zamile, Ketua Yayasan Jatidiri Bangsa, di hadapan Gubernur mengatakan, siap untuk memberikan pemahaman kebangsaan kepada generasi muda dengan fokus mensosialisasikan Pancasila. (Red).

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *