Jombang | beritalima.com – Perusahaan Umum Daerah Perkebunan Panglungan yang terletak diantara Desa Sumberjo dan Desa Panglungan, di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, Jawa Timur sekarang dikelola swasta. Sebelumnya dikelola ASN. Namun dengan kondisi Covid-19 ini bagaimana bisa memutar otak agar supaya bisa makan dan dapat gaji.
Demikian sambutan Hj. Munjidah Wahab, Bupati Jombang, saat kunjungan kerja usai presentasi yang disampaikan langsung oleh Fadjari, Direktur Perumda Perkebunan Panglungan, pada Rabu (17/2/2021).
Ditegaskan Bupati, Perkebunan yang dikelola Perumda Panglungan tetap dikelola dengan baik agar bisa menghasilkan panen yang baik ke depannya seperti duren dan kopim
“Pada masa pandemi sekarang ini, tidak boleh ada kerumunan dan hasil duren masyarakat tidak usah dilaksanakan kendiren durian pada tahun ini,” tandasnya dihadapan jajarannya.
Kendati Wonosalam masuk zona putih dari Covid-19 sama seperti di Kecamatan Plandaan, masyarakat mengharapkan agar BLT dapat terus. Oleh karena itu kata Munjidah masyarakat harus terus berusaha agar tidak ada perubahan.
“Tapi yang namanya kerja dengan mengeluarkan tenaga sama dengan olah raga. Petani dahulu itu orangnya sehat sehat. Sekarang ini sudah teknologi canggih menanamnya sudah pakai mesin,” jelas Munjidah.
Bupati pun mengatakan bahwa petani sekarang dalam bercocok tanam mulai dari mengemes sampai menyiram air sudah menggunakan mesin (tepat guna) dari atas. “Dalam hal ini untuk anak anak kita milenial ini tidak akan mungkin mau turun ke sawah,” tandasnya.
Tapi dalam kondisi yang modern seperti ini kata Munjidah, diharapkan ada kemauan bagi generasi milenial apalagi sekarang ini ada santri tani milenial. Lebih lanjut Direktur Perumda Perkebunan Panglungan itu agar bisa mengajak anak-anak SMK selain yang ada di Panglungan. “Jadi SMK tidak Panglungan tok SMK SMK yang ada di Wonosalam, Bareng, atau Mojowarno,” ujarnya.
“Sekarang ini ada sekolah lapang untuk anak SMK yang ingin melakukan praktek perkebunan termasuk dari Perguruan Tinggi Pertanian,” pungkasnya.
Reporter : Dedy Mulyadi